AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN PEMILIKAN FIRMA
Setelah mempelajari bab 2 mengenai akuntansi untuk perubah pemilikan firma ini, para pembaca diharapkan mampu untuk :
1. Memahami beberapa alasan yang mendasari terjadinya perubahan pemilikan firma dan jenis perubahan pemilikan firma.
2. Memahami
proses pencatatan dan perhitungan jika terjadi ada anggota baru yang
masuk menjadi anggota firma, baik dengan cara membeli hak anggota lama
maupun denagan cara menyetorkan uang sebagai investasinya dalam firma.
3. Memahai proses pencatatan dan perhitungannya jika ada anggota firma yang keluar karena mengundurkan diri atau meninggal dunia.
4. Memahami penggunaan metode bonus dan atau metode goodwil dalam proses pencatatan perubahan pemilikan firma.
2.1. Pendahuluan
Pada saat ini, kehidupan dunia bisnis tidak dapat diramalkan
sebelumnya, baik dalam proses pertumbuhan maupun dalam proses
penyesuaian dengan kondisi ekonomi. Demikian pula dalam pertumbuhan
maupun kehidupan firma yang sudah beroperasi beberapa saat perubahan
disini adalah perubahan dalam struktur anggota yang sudah ada kadangkala
harus mengalami perubahan. Perubahan disini adalah perubahan dalam
struktur kepemilikan, artinya perubahan dalam susunan anggota firma.
Perubahan ini bukanlah sesuatu yang biasa dalam kehidupan bisnis sebab
hal semacam ini sudah biasa. Hanya saja didalam perusahaan yang
berbentuk firma ada perlakuan khusus dalam akuntansinya sebab firma
tidak seperti bentuk perusahaan lain (Misal perseroan terbatas) yang
setiap saat kepemilikan (yang diwujudkan dengan pemilikan saham) bisa
dialihkan kepada orang lain tanpa mengganggu Akuntansi perusahaan yang
bersangkutan. Tetapi dalam firma pemindahan kepemilikan menyebabkan
perubahan dalam pembukuan sebab hak anggota yang bersangkutan ( yang
tercermin dalam saldo modalnya) akan terpengaruh. Paling tidak ada
penggantian nama rekening anggota maupun perubahan dalam rasio pembagian
laba-rugi.
Perubahan pemilikan Firma terjadi karena adanya perubahan dalam
keanggotaan firma. Perubahan keanggotaan Firma dapat terjadi karena
adanya anggota baru yang masuk menjadi anggota Firma atau adanya anggota
firma yang keluar atau meninggal dunia. Dengan adanya perubahan
tersebut, berarti anggota firma sudah berbeda dengan saat pendirian dan
akibatnya Firma tersebut sudah berubah pemiliknya sehingga sesuai dengan
karakteristik Firma( limited life), secara hukum, firma sudah dianggap
bubar walaupun secara ekonomis Firma tersebut masih melanjutkan
usahanya.
Akuntansi perubahan pemilikan Firma akan membahas mengenai 2 (dua)
kemungkinan yang menjadi penyebab perubahan pemilikan Firma, Yaitu :
1. Perubahan pemilikan Firma akibat adanya anggota baru yang masuk.
2. Perubahan pemilikan Firma akibat adanya anggota yang keluar atau meninggal dunia.
Apabila dibuat skema pembahasan dalam bab ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Akuntansi Untuk perubahan Pemilikan Firma
|
Perubahan pemilik
karena adanya anggota
baru masuk
|
Perubahan pemilikan karena ada anggota yang keluar atau meninggal dunia
|
Anggota baru membeli hak anggota lama
|
Anggota baru meng
Investasikan kekayaan
ke dalam Firma
|
Anggota yang keluar memperoleh pembayaran sebesar saldo modalnya
|
Anggota yang keluar
memperoleh pernbayaran berbeda dengan saldo modal nya.
|
.2.2. Perubahan pemilikan Firma Akibat Adanya Anggota baru yang masuk
Apabila ada anggota baru yang masuk
menjadi anggota Firma, maka pemilik Firma akan mengalami perubahan,
demikian pula dalam hal pembagian Laba-Rugi mengalami perubahan pula.
Masuknya anggota baru Firma tersebut dapat dilakukan dengan melalui
cara-cara sebagai berikut :
a. Membeli hak anggota lama
b. Memasukan kekayaan (investasi) kepada Firma.
2.2.1. Membeli Hak Anggota Lama
Apabila
anggota masuk menjadi anggota Firma dengan cara mengganti atau membeli
hak anggota lama, maka transaksi jual beli tersebut tidak akan
mempengaruhi modal Firma, sebab transaksi jual beli tersebut adalah
merupakan transaksi pribadi antara anggota baru dengan anggota lama yang
menjual haknya, dalam hal ini Firma hanya mencatat pemindahan modal
dari anggota lama kepada anggota baru dan juga mencatat mengenai hak
atas laba-rugi anggota baru tersebut. Kemudian untuk prosedur hukumnya,
para anggota Firma membuat akte pendirian baru. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam contoh berikut ini:
Firma “ PQR”
Neraca
31 Maret 19XI
Kas……………………Rp. 4.000.000,00
Piutang Dagang………Rp. 5.000.000,00
Aktiva Tetap……….…Rp.8.000.000,00
|
Hutang Dagang….Rp. 2.000.000,00
Modal P………….Rp. 4.000.000,00
Modal Q………….Rp. 6.000.000,00
Modal R………….Rp. 5.000.000,00
|
Jumlah = Rp. 17.000.000,00
|
Jumlah = Rp. 17.000.000,00
|
Kasus I :
Tuan S ingin masuk menjadi anggota Firma dengan cara membeli hak Tuan R
dengan sejumlah pembayaran Rp. 7.250.000,00. Jurnal yang dibuat oleh
Firma dengan adanya transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Modal Tn. R ……………………… Rp.5.000.000,00
Modal Tn. S …………………………………..Rp.5.000.000,00
(mencatat pemindahan hak pemilikan Tuan R ke Tuan S sebesar saldo modal Tuan R)
Setelah
dijual oleh Firma, maka Tn. R sudah tidak mempunyai hak pemilikan lagi
terhadap Firma karena hak kepemelikannya sudah dibeli oleh Tn. S
mengenai besarnya uang kas yang diserahkan Tn. S untuk membeli hak Tn.
R, tidak perlu dicatat oleh Firma sebab transaksi penerimaan Tn. S ke
Tn. R adalah urusan pribadi mereka, bukan urusan Firma. Akibatnya
pemilik Firma sekarang adalah Tn. P, Tn. Q dan Tn. S. jumlah Modal Firma
tidak berubah.
Kasus 2 :
Tuan
M ingin masuk menjadi Firma dengan cara membeli ¼ bagian hak Tn. P dan
3/4 bagian hak Tn. Q. Dengan adanya transaksi ini, maka hak Tn. P akan
berkurang ¼ bagian dan hak Tn. Q akan berkurang ¾ bagian.
Jurnal yang dibuat Firma adalah sebagai berikut :
Modal Tn. P ………………… Rp 1.000.000,00
Modal Tn. Q ………………… Rp 4.500.000.00
Modal Tn. M ………………………. Rp 5.500.000,00
Perhitungan:
- Modal Tn. P didebet sebesar = ¼ x Rp 4.000.000,00= Rp 1.000.000,00
- Modal Tn. Q didebet sebesar = ¾ x Rp 6.000.000,00= Rp 4.500.000.00,00
Denagan
masuknya Tn. M menjadi anggota Firma , maka di dalam Firma tidak
mengalami perubahan di dalam jumlah modal, hanya saja komposisi modal
akan berubah yaitu sebagai berikut:
Nama anggota
|
Jumlah Modal
|
|
Sebelum masuk Tn. M
|
Sesudah masuk Tn. M
|
|
Modal Tn. P
Modal Tn. Q
Modal Tn. R
Modal Tn. M
|
Rp 4.000.000,00
Rp. 6000.000,00
Rp. 5000.000,00
-
|
Rp. 3.000.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 5.500.000,00
|
Jumlah Modal
|
Rp. 15.000.000,00
|
Rp. 15.000.000,00
|
Setelah
anggota baru masuk menjadi anggota, langkah selanjutnya adalah membuat
perjanjian pembagian Laba-Rugi Firma. Untuk kasus nomor 1 pada contoh 5
diatas yaitu Tn. S masuk menggantikan hak Tn. R, tidak terjadi masalah
tentang pembagian Laba-Rugi, sebab otomatis semua hak Tn. R terhadap
Firma akan menjadi hak Tn. S.
Untuk kasus no 2, terjadi permasalahan terhadap pembagian Laba-Rugi
yaitu Tn. M akan memperoleh haknya sesuai dengan hak Tn. P dan Tn. Q
yang dibalinya ataukah harus diadakan perjanjian baru. Apabila
menggunakan asumsi bahwa Tn. M akan memperoleh hak atas Laba-Rugi Firma
sesuai dengan proporsi hak Tn. P dan Tn. Q yang dibelinya, maka tidak
lagi terjadi masalah. Misalnya saja perbandingan Laba-Rugi Firma sebelum
dan sesudah masuknya Tn. M adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Hak Atas Laba
Sebelum Masuknya Tn. M
|
Hak Atas Laba
Sesudah Masuknya Tn. M
|
Tn. P
Tn. Q
Tn. R
Tn. M
|
28%
40%
32%
-
|
21%
10%
32%
37%*)
|
Jumlah
|
100%
|
100%
|
*) Hak Tn.M dihitung sebagai berikut : ( ¼ x 28%) +(3/4 X 40%)= 37%
2.2.2. Memasukkan Kekayaan ( Investasi) Kepada Firma
Anggota
baru dapat menjadi anggota Firma dengan cara Menyetorkan kekayaannya
atau memasukkan investasi tersebut ke dalam Firma. Dengan memasukkan
investasi tersebut anggota lama Firma akan mengakui hak dan kewajiban
anggota baru dan selanjutnya anggota barn tersebut menjadi pemilik firma
bersama anggota-anggota lama.
Ada beberapa kemungkinan pencatatan besarnya modal anggota baru yang diakui oleh Firma, yaitu
a. Modal anggota baru dicatat sebesar kekayaan yang disetorkan ke dalam Firma.
b. Modal anggota baru dicatat lebih besar daripada kekayaan yang disetorkan kepada Firma.
C. Modal anggota baru dicatat lebih kecil daripada kekayaan yang disetorkan ke dalam Firma.
d. Modal anggota baru dicatat setelah pembentukan Goodwill kepada anggota lama.
Berikut ini akan dibahas keempat kemungkinan tersebut berikut contoh-contohnya satu persatu.
a. ModalAnggota Baru Dicatat Sebesar Setoran Kekayaannya.
Misalnya sebuah Firma struktur modalnya terdirj dan:
Modal Tn. Dana = Rp 5.000.000,00 (30%)
Modal Tn. Dino = Rp 3.500.000,00 (20%)
Modal Tn. Dono = Rp 6.50.000,00 (50%)
Tuan Danar masuk menjadi anggota Firma dengan menyetorkan uang sebesar
Rp 4.00000 dan diakui haknya sebesar setorannya Jurnal yang dibuat atas
masuknya Tn. Danar adalah:
Kas……………… Rp 4.000.000,00
Modal Tn. Danar .. Rp 4.000.000,00
Akibat masuknyaTn. Danar, maka struktur permodalan Firma menjadi:
Modal Tn. Dana = Rp 5.000.000,00 (30%)
Modal Tn. Dino = Rp 3.500.000,00 (20%)
Modal Tn. Dono = Rp 6.500.000,00 (50%)
Modal Tn. Danar= Rp 4.000.000,00 ?
Jumlah = Rp 19.000.000,00 100%
Permasalahan
yang timbul adalah berapa hak atas Laba – Rugi Firma milik Tn. Danar?
Masalah pembagian laba – rugi mi harus dibuat perjanjian lagi oleh
anggota-anggota Firma tersebut. Misalnya saja Tn, Danar diberi hak atas
laba Firma sebesar 25%, maka hak atas laba untuk anggota lainya tinggal
sebesar 100% – 25% ± 75% dan mi akan. dibagi kepada Tn. Dana, Tn. Dino
dan Tn. Dono dengan cara sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Hak atas Laba-rugi Firma
|
|
Sebelum Masuknya Tn. M
|
Sesudah Masuknya Tn. M
|
|
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
|
30%
20%
50%
-
|
30% X 75% =22,50 %
20% X 75% = 15,00 %
50% X 75% = 37,50%
= 25,00%
|
Jumlah
|
100%
|
100%
|
b. Modal Anggota Baru Dicatat Lebih Besar Daripada Setorannya
Dengan menggunakan contoh pada
nomor 1 di atas, Tuan Danar masuk dengan menyetorkan uang sebesar Rp
4000.000,00 dan diakui haknya sebesar 30% dan total modal firma yang
baru, maka modal Tuan Danar yang dicatat oleh Firma akan dihitung dengan
cara sebagai berikut: .
1. Jumlah modal Firma yang baru adalah sebesar =
Rp 5.000.000,00 +Rp 3.500.000,00 + Rp 6.500.000,00 +
Rp 4.000.000,00 = Rp 19.000.000,00
2. Hak modal Tuan Danar yang diakui Firma adalah sebesar:
30% X Rp 19.000,000,00 = Rp 5.700,00000
Setoran uang Tn. Danar = Rp 4.000.00000
Kelebihan modal di atas
Setoran = Rp. 1.7000.000,00
Berdasarkan
perhitungan di atas, ternyata modal Tn. Danar dicatat lebih tinggi
daripada setorannya, kelebihan pencatatan modal di atas setorannya dapat
diperlakuan menjadi dua jenis perlakuan, yaitu:
1) Kelebihan tersebut dianggap sebagai bonus yang diberikan kepada anggota baru.
2) Kelebihan tersebut dianggap sebagai pembentukan Goodwill untuk anggota baru.
b.1 Pemberian Bonus kepada anggota baru.
Apabila kelebihan
modal Tn. Danar di atas setorannya sebesar Rp 1.700.000,00 dianggap
sebagai bonus yang diterimanya dan anggota lama, maka modal anggota lain
akan berkurang Rp 1.700.000,00 dan ditanggung oleh masing-masing
anggota Ian sesuai dengan perbandingan Laba-Rugi dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tn. Dana =30% X Rp 1.700.000,00 = Rp 510.000,00
Tn. Dino = 20% X Rp 1.700.000,00 = Rp 340,000,00
Tn. Dono =50% X Rp 1.700.000,00 = Rp 850.000,00
Jumlah Rp. 1.700.000,00
Jurnal yang dibuat untuk mencatat masuknya Tuan Danar adalah:
Kas…………………Rp 4.000.000,00
Modal Tn. Dana…..Rp 510.000,00
Modal Tn. Dino……Rp 340.000,00
Modal Tn. Dono…..Rp 850.000,00
Modal Tn. Danar…………….Rp 5.700.000,09
Dengan adanya bonus untuk Tn. Danar, maka komposisi modal Firma beserta perbandingan Laba-Rugi akan tampak sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Jumlah Modal
|
Hak atas Laba Rugi Firma
|
||
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
|
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
|
Rp 5.000.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 6.500.000,00
-
|
Rp 4.490.000,00
Rp 3.160.000,00
Rp 5.650.000.00
Rp 5.700.000.00
|
30%
20%
50%
|
30% X 70% = 21%
20% X 70% = 14%
50% X 70% = 35%
30%
|
Jumlah
|
Rp. 15.000.000,00
|
Rp. 19.000.000,00
|
100%
|
100%
|
b.2. Pembentukan Goodwill untuk Anggota Baru
Apabila
kelebihan modal Tn. Danar diatas setorannya sebesar Rp 1.700.000,00
dianggap sebagai pembentukan Goodwill untuk Firma, maka Goodwill akan
dicatat sebesar Rp 1.700.000,00 sedangkan modal anggota-anggota lama
tidak berubah sehingga jurnal yang harus dibuat untuk mencatat
pembentukan Goodwill dan masuknya Tn. Danar adalah sebagai berikut:
Kas …………….. Rp 4.000.000,00
Goodwill………..Rp 1.700.000,00
Modal Tuan Danar………………. Rp 5.700.000,00
Modal
anggota lama tidak dikurangi jumlahnya, oleh karena itulah dibentuk
Goodwill. Dengan adanya pembentukan Goodwill tersebut, komposisi modal
masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Jumlah Modal
|
Hak atas Laba Rugi Firma
|
||
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
|
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
|
Rp 5.000.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 6.500.000,00
-
|
Rp 5.090.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 6.500.000.00
Rp 5.700.000.00
|
30%
20%
50%
|
30% X 70% = 21%
20% X 70% = 14%
50% X 70% = 35%
30%
|
Jumlah
|
Rp. 15.000.000,00
|
Rp. 20.700.000,00
|
100%
|
100%
|
c. Modal Anggota Baru Dicatat Lebih Kecil Daripada Setorannya
Misalnya sebuah Firma mempunyai komposisi modal sebagai berikut:
Nama Anggota
|
Jumlah Modal
|
Hak atas Laba-Rugi
|
Tuan Aries
Ny. Nita
|
Rp 10.500.00000
Rp 12.00000000
|
40%
60%
|
Jumlah
|
Rp. 22.500.000,00
|
100%
|
Untuk
memperluas usahanya, Tn. Aries dan Ny. Nita setuju untuk mengajak Tn.
Rifani sebagai anggota Firma yang baru. Untuk itu Tn. Rifani diharuskan
membayar uang tunai sebesar Rp 7.500.000,00 dan untuk itu haknya diakui
sebesar 23% dan modal yang baru.
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menghitung dahulu berapakah jumlah
modal Tn. Rifani yang dicatat dalam Firma dengan cara sebagai berikut:
Jumlah modal Firma yang baru adalah Rp 30.000.000,00 yang terdiri dan Rp 10.500.000,00 + Rp 12.000.000,00 + Rp 7.500.000,00
Hak modal Tn. Rifani 23% X Rp 30.000.000,00 = Rp 6.900.000,00
Setoran Tn. Rifani…………… …………………= Rp 7.500.000,00
Kelebihan setoran di atas modal…………………= Rp 600.000,00
Dengan
adanya perhitungan tersebut, hak modal Tn. Rifani dicatat lebih kecil
daripada setorannya sebesar Rp 600.000,00. Kekurangan pencatatan modal
dan setorannya itu dapat dianggap sebagai pemberian bonus dan anggota
baru kepada anggota lama atau pembentukan bonus untuk anggota lama.
Apabila
modal Tn. Rifani (anggota baru) dicatat lebih kecil daripada setorannya
sebesar Rp 600.000,00 tersebut dianggap sebagai pemberian bonus kepada
anggota lama, maka akibatnya modal anggota lama akan bertambah
masing-masing sebesar:
-Tn. Aries = 40% X Rp 600.000,00 = Rp 240.000,00
- Ny. Niti = 60% X Rp 600.000,00 = Rp 360.000,00
Jumlah = Rp 600.000,00
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pemberian bonus kepada anggota lama dan masuknya Tn. Rifani adalah sebagai berikut:
Kas Rp……………… 7.500.000,00
Modal Tn. Rifani……………… ..Rp 6.900.000,00
Modal Tn. Aries …………………Rp 240.000,00
Modal Ny. Nita………………….. Rp 360.000,00
Dengan masuknya Tn. Rifani, komposisi modal dan hak atas laba – rugi masing-masing anggota tampak sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Jumlah Modal
|
Hak atas Laba Rugi Firma
|
||
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
|
Tn. Aries
Tn. Nita
Tn. Rifani
|
Rp 10.500.000,00
Rp 12.000.000,00
—
|
Rp 10.740.00000
Rp 12.360.000,00
Rp 6.900.000,00
|
40%
60%
|
40% X 77% = 30,8%
20% X 77% = 46,2%
23%
|
Jumlah
|
Rp. 22.500.000,00
|
Rp.30.000.000,00
|
100%
|
100%
|
d. Modal Anggota Baru Dicatat Setelah Pembentukan Goodwill Untuk Anggota Lama
Dengan
menggunakan contoh Firma Tn. Aries dan Ny. Nita di atas apabila setoran
Tn. Rifani sebesar Rp 7.500.000,00 tersebut dianggap sebagai 23% dan
total modal, maka total modal persekutuan yang baru adalah sebagai
berikut:
Modal firma yang sesungguhnya = Rp 30.000.000,00
Goodwill yang harus dibentuk = Rp 2.608.700,00
Selanjutnya Goodwill sebesar Rp 2.608.700,00 tersebut dibagi kepada anggota lama dengan perhitungan sebagai berikut:
-Tn. Aries = 40% X Rp 2.608.700,00 = Rp 1.043.480,00
- Ny. Nita = 60% X Rp 2.608.700,00 = Rp 1.565.220,00
Jumlah =Rp2.608.700,00
Jurnal yang harus dibuat ada 2 macam, yaitu:
I) Jurnal untuk mencatat pembentukan Goodwill:
Goodwill…………….Rp 2.608.700,00
Modal Tn. Aries………… Rp 1.043.480,00
Modal Ny. Nita…………. Rp 1.565.220,00
2) Jurnal untuk mencatat masuknya Tn. Rifani:
Kas Rp 7.500.000,00
Modal Tn. Rifani …. Rp 7.500.000,00
Dengan
adanya pembentukan Goodwill untuk anggota lama dan masuknya Tuan Rifani
sebagai anggota baru, komposisi modal Firma adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
|
Jumlah Modal
|
Hak atas Laba Rugi Firma
|
||
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
Sebelum Tuan Danar Masuk
|
SesudahTuan Danar Masuk
|
|
Tn. Aries
Tn. Nita
Tn. Rifani
|
Rp 10.500.000,00
Rp 12.000.000,00
—
|
Rp 11.543.480,00
Rp 13.565.220,00
Rp 7.500.000,00
|
40%
60%
|
40% X 77% = 30,8%
20% X 77% = 46,2%
23%
|
Jumlah
|
Rp. 22.500.000,00
|
Rp.32.608.700,00
|
100%
|
100%
|
2.3. Perubahan Pemilikan Firma Karena Adanya Anggota Yang Keluar
Apabila
ada salah satu atau lebih anggota Firma keluar dan keanggotaan Firma,
maka anggota tersebut akan menyelesaikan masalah keuangan atau
kekayaannya yang masih tertanam di dalam Firma. Demikian pula halnya
apabila ada anggota yang meninggal dunia.
Pada
umumnya anggota yang keluar akan memperoleh hak kekayaannya sebesar
yang tercatat di dalam modal Firma. Ada beberapa kemungkinan yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah keuangan anggota yang keluar atau
meninggal dunia. Kemungkinan-kemungkinan tersebut adalah:
a. Anggota Firma yang keluar memperoleh hak sebesar saldo modalnya.
b. Anggota yang keluar memperoleh hak lebih besar clanipada saldo modalnya.
c. Anggota Firma yang keluar memperoleh hak lebih kecil daripada saldo modalnya.
2.3.1. Anggota Firma yang Keluar Memperoleh Hak Sebesar Saldo Modalnya
Apabila
ada anggota Firma yang keluar dan akan memperoleh haknya sebesar saldo
modalnya, maka terlebih dahulu harus dihitung saldo modal akhir anggota
tersebut setelah disesuaikan dengan laba atau rugi sampai dengan saat
anggota tersebut keluar. Yang dimaksud dengan saldo modal disini adalah
saldo modal akhir.
Contoh:
Firma
KLMN membagi Laba – Rugi kepada anggotanya setelah dikurangi gaji
dengan perbandingan 3 :4: 1: 2. Pada tanggal 1 Agustus 19B, para anggota
telah menyetujui Tn. M keluar dan keanggotaan Firma. Pada saat itu
struktur modal Firma dan tarip gaji bulanan adalah sebagai berikut:
Nama Anggota
|
Jumlah Modal
per 1 Januari 19B
|
Gaji Bulanan
|
Than K
Tuan L
Tuan M
Tuan N
|
Rp 6.000.000,00
Rp 7.500.000,00
Rp 3.400.000,00
Rp 5.800.000,00
|
Rp 200.000,00
Rp 350.000,00
Rp 275.000,00
Rp 300.000,00
|
Jumlah
|
Rp 22.700.000,00
|
Diketahui pula bahwa laba Firma sampai dengan tanggal 1 Agustus I 9B adalah sebesar Rp 22.875.000,00.
Berdasarkan contoh diatas, terlebih dahulu harus dihitung saldo modal akhir masing-masing anggota dengan cara sebagai berikut:
KETERANGAN
|
TUAN K
|
TUAN L
|
TUAN M
|
TUAN N
|
JUMLAH
|
1. Gaji 1/1 – 1/8 19B
(7 Bulan) ………….
|
1.400.000,00
|
2.450.000,00
|
1.925.000,00
|
2.100.000,00
|
7.875.000,00
|
2. Laba = 22.875.000,00
Gaji = 7.875.000,00
Sisa = 15.000.000,00
Dibagi dengan rasio = 3:4:1:2
dengan perhitungan sebagai
berikut :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
K = 3/10 X 15.000.000,00
|
4.500.000,00
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
L = 4/10 X 15.000.000,00
|
|
6.000.000,00
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
M = 1/10 X 15.000.000,00
|
|
|
1.500.000,00
|
|
|
|
|
|
|
|
|
N = 2/10 X 15.000.000,00
|
|
|
|
3.000.000,00
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
15.000.000,00
|
|
|
|
|
|
|
3. Saldo Modal Awal
Per 1 Januari 19B ……………
|
6.000.000,00
|
7.500.000,00
|
3.400.000,00
|
5.800.000,00
|
22.700.000,00
|
|
|
|
|
|
|
Saldo Modal Akhir
Per 1 Agustus 19B……………
|
11.900.000,00
|
15.950.000,00
|
6.825.000,00
|
10.900.000,00
|
45.575.000,00
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan perhitungan di atas, jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pengakuan hak Tn. M pada saat keluar:
Modal Tn. M ………………..Rp 6.825.000,00
Hutang pada Tn. M…………………Rp 6.825.000,00
Apabila keluarnya Tn. M langsung dilunasi/dibayar oleh Firma:
Modal Tn. M……………….. Rp 6.825.000,00
Kas …………………………….Rp 6.825.000,00
- Dengan keluarnya Tn. M komposisi modal Firma tampak sebagai berikut:
Tn. K
Tn. L
Tn. M
Tn. N
Jumlah
|
Sebelum
Tn. M keluar
Rp 11.900.000,00
Rp 15.950.000,00
Rp 6.825.000,00
Rp 10.900.000,00
Rp 45.575.000,00
|
Sesudah
Tn. M keluar
Rp 11.900.000,00
Rp 15.950.000,00
-
Rp 11.900.000,00
Rp 45.575.000,00
|
2.3.2. Anggota Firma yang Keluar Memperoleh Hak Lebih Besar Daripada Saldo Modalnya
Apabila
anggota yang keluar haknya diberikan lebih besar daripada saldo modal
akhirnya, maka ada dua kemungkinan perlakuan akuntansi yang timbul,
yaitu:
1)
Kelebihan pembayaran di atas saldo modalnya tersebut dianggap seba.gai
pemberian bonus kepada anggota yang keluar. Dengan menggunakan contoh
Firma KLMN di atas (pada bahasan a), misalnya saja hak Tn. M yang keluar
disetujui oleh anggota yang lain sebesar Rp 7.725.000,00, maka
kelebihan pembayarannya adalah:
Hak Tn. M yang diakui = Rp 7.725.000,00
Saldo modal akhir Tn. M = Rp 6.825.000,00
Bonus untuk Tn. M = Rp 9.000.000,00
Bonus
sebesar Rp 9.000.000,00 ini akan ditanggung oleh anggota-anggota yang
tinggal dengan rasio 3 : 4 : 2 dengan perhitungan sebagai berikut:
Tn. K = 3/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 3000.000,00
Tn. L = 4/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 4000.000,00
Tn. N = 2/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 2000.000,00
Jumlah = Rp 9.000.000,00
Jurnal untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. K Rp 300.000,00
Modal Tn. L Rp 400.000,00
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Modal Tn. N Rp 200.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
2)
Kelebihan pembayaran di atas saldo modalnya diangggap sebagai
pembentukan Goodwill sebab anggota-anggota yang tinggal tidak mau
saldonya dikurangi. Dengan menggunakan contoh di atas, kelebihan
pembayaran kepada Tn. M sebesar Rp 900.000,00 dianggap sebagai
pembentukan Goodwill yang dapat dibagi menjadi:
a. Pembentukan Goodwill hanya untuk anggota yang keluar, jurnal yang harus dibuat adalah:
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Goodwill Rp 9.000.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
b. Pembentukan Goodwill untuk seluruh anggota Firma.
Dalam hal ini, kelebihan
Rp 900.000,00 yang dibayarkan kepada anggota keluar adalah merupakan 10%
dan keseluruhan Goodwill (sebab perbandingan laba-rugi 3 : 4: I : 2).
Total Goodwill yang dibentuk adalah:
Goodwill sebesar Rp 9.000.000,00 tersebut akan dibagi kepada para anggota sebagai berikut:
Modal Tn. K = 3/10 X Rp 9.000.000,00 = Rp 2.700.000,00
Modal Tn. L = 4/10 X Rp 9.000.000,00 = Rp 3.600.000,00
Modal Tn. M = 1/10 X Rp 9.000.000,00 = Rp 900.000,00
Modal Tn. N = 2/10X Rp 9.000.000,00 = Rp 1.800.000,00
Jumlah = Rp 9.000.000,00
Jurnal pembentukan Goodwill untuk seluruh anggota adalah sebagai berikut:
Goodwill Rp 9.000.000,00
Modal Tn. K = Rp 2.700.000,00
Modal Tn. L = Rp 3.600.000,00
Modal Tn. M = Rp 900.000,00
Modal Tn. N = Rp 1.800.000,00
Jurnal untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. M Rp 7.725.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
2.3.3. Anggota Firma Yang Keluar memperoleh hak lebih kecil daripada saldo modalnya
Apabila anggota yang keluar haknya diberikan lebih kecil daripada saldo modal akhirnya, maka ada dua perlakuan akuntansi, yaitu:
1. Selisih antara hak dan saldo modal akhirnya dianggap sebagai pemberian bonus kepada anggota yang ditinggalkan.
2. Selisih antara hak dan saldo modal akhirnya dianggap sebagai pembentukan Goodwill.
Dengan
menggunakan contoh dimuka, misalnya saja Tn. M yang keluar bersedia
dibayar atau dinilai hak modalnya sebesar Rp 6.195.000,00 sedangkan
saldo modal akhirnya sebesar Rp 6.825.000,00. Akibatnya selisih antara
hak dan saldo modal akhir Tn. M adalah sebesar: Rp 6.825.000,00 – Rp
6.195.000,00 = Rp 630.000,00
I) Dengan anggapan selisih Rp 630.000,00 tersebut dianggap sebagai pemberian bonus untuk anggota yang tinggal, maka jurnalnya
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Modal Tn. K Rp 210.000,00
Modal Tn. L Rp 280.000,00
Modal Tn. N Rp 140.000,00
Hutang pada Tn. M (Kas) Rp 6.195.000,00
Perhitungan pembagian bonus:
Tn K = 3/9 X Rp 630.000,00 = Rp 210.000,00
Tn L = 4/9 X Rp 630.000,00 = Rp 280.000,00
Tn. N = 2/9 X Rp 630.000,00 = Rp 140.000,00
Jumlah = Rp 630.000,00
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. K Rp 1.890.000,00
Modal Tn. L Rp 2.520.000,00
Modal Tn. N Rp 1.260.000,00
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00 (tambah goodwill 630.000)
Goodwill Rp 6.300.000,00
Hutang Tn. M (kas) Rp 6.195.000,00
Catatan :
Goodwill
negatif artinya adanya pengurangan terhadap Goodwill Firma yang sudah
terbentuk sebelumnya. Jadi metode pembentukan Goodwill pada anggota
Firma yang keluar haknya dicatat lebih kecil daripada setorannya hanya
dapat digunakan dilakukan apabila sudah ada Goodwill yang sudah
terbentuk sebelumnya pada buku Firma.
2.4 Rangkuman
1.
Perubahan pemilikan Firma dapat terjadi apabila ada anggota baru yang
masuk menjadi anggota atau dapat pula terjadi apabila ada anggota yang
keluar. Dengan adanya perubahan pemilikan berarti secara hukum Firma
tersebut dinyatakan sudah bubar, tetapi secara ekonomis Firma masih
berjalan, hanya saja hams diadakan perubahan dalam akta pendirian agar
baik secara hukum maupun secara ekonomis masih dinyatakan
hidup/berlangsung terus.
2.
Dalam kasus adanya anggota baru, yang masuk sebagai anggota Firma,
terdapat empat kemungkinan pencatatan besarnya modal anggota baru, yaitu
modal anggota bani dicatat:
(1) Sebesar kekayaan yang disetorkan.
(2) Lebih besar daripada kekayaan yang disetorkan, dan (3) Lebih kecil daripada kekayaan yang disetorkan.
(4) Setelah pembentukan Goodwill untuk anggota lama.
3.
Dalam kasus adanya anggota yang keluar atau meninggal dunia terdapat
tiga kemungkinan pencatatan, yaitu anggota yang keluar atau meninggal
akan memperoleh haknya:
(1) Sebesar saldo modal akhirnya
(2) Lebih besar daripada saldo modal akhirnya dan
(3) Lebih kecil daripada saldo modal akhirnya.
4.
Metode goodwill bisa digunakan dalam kasus perubahan pemilikan firma,
tetapi bila terjadi goodwill negatif, maka metode tersebut tidak boleh
digunakan kecuali sebelumnya firma sudah memiliki goodwill yang bersaldo
positif.
LATIHAN SOAL BAB 2
I. Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat
2.1.
Apabila seorang sekutu baru masuk sebagai anggota Firma dengan disertai
pembentukan goodwill untuk sekutu lama hal tersebut akan mengakibatkan
a. Modal sekutu lama bertambah
b. Modal sekutu lama tetap
c. Modal sekutu baru bertambah
d. Modal sekutu baru berkurang.
2.2. Dyah dan Ratna mendirikan persekutuan. Apabila suatu saat Ratna mengundurkan din, maka jurnal yang harus dibuat adalah:
Debet Kredit
a. Kas Piutang Modal Ratna
b. Modal Ratna Kas/Hutang pada Ratna
c. Modal Ratna Modal Dyah
d. Piutang Ratna Kas
2.3.
Jumlah modal anggota lama Rp 960.000,00 Tuan Fahmy ingin inasuk dengan
menyerahkan uang sejumlah Rp 300.000,00 dan mendapatkan seperlima
bagian dan modal persekutuan yang baru. Modal persekutuan yang
disepakati setelah masuknya Tuan Fahmy adalah sebesar Rp 1.200.000,00.
Dengan masuknya Tuan Fahmy akan terjadi:
a. Anggota lama menerima bonus dan goodwill sebesar Rp 60.000,00
b. Anggota lama menerima bonus dan goodwill sebesar Rp 20.000,00
c. Anggota lama menerima bonus Rp 60.000,00 dan goodwill Rp 40,000,00
d. Anggota baru menerima bonus Rp 60.000,00 dan goodwill sebesar Rp 40.000,00
2.4.
X dan Y adalah anggota-anggota Firma yang mempunyai rasio pembagian
laba rugi 2 1 dan saldo modalnya masing-masing sebesar Rp 80.000.000,00
dan Rp 60.000.000,00. Jika P masuk sebagai anggota baru dengan membeli
setengah bagian hak X dengan harga Rp 55.000.000,00; berapakah saldo
modal P yang dicatat dalam buku Firma:
a. Rp 55.000.000,00 b. Rp 40.000.000,00
c. Rp 25.000.000,00 d. Rp 70.000.000,00
2.5.
Tono dan Marjo adalah anggota Firma yang mempunyai saldo modal
masing-maasing Rp 50.000.000,00 dan Rp 60.000.000,00. Mereka setuju
untuk menerima Jono sebagai anggota barn dengan syarat Jono harus
menyetorkan aktiva sebesar Rp 65,000.000,00 untuk memperoleh sepertiga
hak dalam modal Firma dan pembagian laba-rugi Firma. Jika metode
goodwill yang digunakan untuk mencatat masuknya Jono, manakah pernyataan
di bawah mi yang benar:
a. Modal Jono sebesar Rp 58.333.000,00
b. Modal Marjo sebesar Rp 70.000.000,00
c. Jumlah Modal Firma menjadi Rp 175.000.000,00
d. Timbul goodwill sebesar Rp 15.000.000,00
2.6.
Risa mengundurkan din dan keanggotaan Firma dengan menerima uang
sebesar Rp 45.000.000,00 sedangkan saldo modalnya menunjukkan jumlah Rp
36.000.000,00. Pada saat Risa mengundurkan diri, total modal Firma
adalah Rp 150.000.000,00 dan hak Risa dalam pembagian laba-rugi Firma
adalah 30%. Apabila anggota-anggota yang lain memutuskan untuk menilai
kembali aktiva Firma saat Risa mengundurkan diri maka:
a. Timbul goodwill sebesar Rp 5.000.000,00
b. Timbul goodwill sebesar Rp 30.000.000,00
c. Kekayaan Firma dikurangi sebesar Rp 9.000.000,00
d. Total kekayaan Firma setelah Risa mengundurkan did sebesar Rp 105.000.000,00
2.7. Neraca dan Firma ‘FJP” pada tanggal 31 Desember 19X6 beserta perbandingan pembagian laba – rugi adalah sebagai berikut:
Kas Rp 2.400.000,00 Modal F(30%) Rp 2.000.000,00
Aktiva lain-lain Rp 3.600.000,00 Modal 3(30%) Rp 1.700.000,00
Modal P(40%) Rp 2.300.000,00
Total Rp 6.000.000,00 Total Rp 6.000.000,00
J keluar dari
keanggotaan Firma dan memperoleh pembayaran seluruh haknya sebesar Rp
2.000.000,00 tunai. Bila metode goodwill digunakan untuk mencatat
keluarnya 3, maka jumlah aktiva Firma setelah I keluar adalah:
a. Rp 5.666.700,00
b. Rp 4.300.000,00
c. Rp 5.000.000,00
d. Rp 4.000.000,00
2.8. Saldo modal dan Darno dan Erwan pada tanggal 30 Juni beserta pembagian laba – ruginya adalah sebagai berikut:
- Modal Darno, 60% ………………Rp 4.200.000,00
- Modal Erwan, 40%…….,………….. Rp 3.800.000,00
Para
anggota tersebut setuju untuk menerima Firdaus sebagai anggota baru
dengan hak 25% dan modal dan pembagian laba – rugi dan diharuskan
menyetorkan uang Rp 4.000.000,00. Apabila aktiva Firma dinilai kembali
setelah masuknya Firdaus, saldo modal Darno setelah Firdaus masuk adalah
sebesar:
a. Rp 4.200.000,00 c. Rp 4.800.000,00
b. Rp 5.400.000,00 d. Rp 6.600.000,00
2.9.
Pada tanggal 31 Desember 19X5, Ratna dan Sinta mempunyai saldo modal
masing-masing sebesar Rp 4.000.000,00 dan Rp 2.000.000,00 dan raslo
pembagian laba-rugi adalah 2 : 1. Pada tanggal tersebut Prafinta masuk
sebagai anggota baru dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp
1.700.000,00 untuk 1/5 bagian dan modal dan pembagian laba-rugi.
Dengan anggapan tidak ada goodwill yang timbul, maka besarnya saldo modal Prafinta yang dicatat Firma adalah:
a. Rp 1.200.000,00
b. Rp 1.500.000,00
c. Rp 1.540.000,00
d. Rp 1.700.000,00
2.10.
Jika ada anggota baru masuk sebagai sekutu Firma dan semua anggota
setuju adanya pembentukan goodwill untuk anggota barn, maka ha! tersebut
akan mengakibatkan:
a. Modal sekutu barn berkurang
b. Modal sekutu barn bertambah
c. Modal sekutu lama berkurang
d. Modal sekutu lama bertambah.
2.11.
Jika A adalah jumlah modal Firma sebelum masuknya anggota baru, B
adalah jumlah modal Firma setelah masuk.nya anggota baru, C adalah
jumlah uang yang disetorkan oleh anggota baru, dan D adalah jumlah modal
anggota baru setelah diterima, maka persamaan berikut ini manakah yang
benar:
a. Bonus diberikan kepada anggota barn jika B = A + C dan D < C.
b. Goodwill untuk anggota lama jika B > (A + C) dan D = C.
c. Goodwill untuk anggota baru B <(A + C) dan D <C.
d. Tidak ada bonus atau goodwill jika B = A – C dan D > C.
2.12. Pemberian bonus atau goodwill kepada anggota yang mengundurkan diri dapat dilakukan bila:
a. Perusahaan mempunyai likuiditas yang tinggi pada saat pengunduran diri anggota.
b. Perusahaan mendapatkan laba yang besar sehingga berani membayar lebih tinggi.
c. Anggota yang mengundurkan din mempunyai hak atas modal dan pembagian laba-rugi yang lebih tinggi daripada anggota yang lain.
d. Penilaian kembali aktiva Firma lebih tinggi daripada nilai bukunya.
2.13.Apabila
Nyonya Subangun menanamkan modal sebesar Rp 400.000,00 untuk memperoleh
seperempat bagian dan jumlah modal Firma yang mempunyai total Rp
2.000.000,00 maka dalam hal mi Nyonya Subangun akan:
a. Menerima bonus dan anggota lama sebesar Rp 100.000,00
b. Memberikan goodwill kepada anggota lama sebesar Rp 400.000,00.
c. Menerima bonus dan anggota lama sebesar Rp 400.000,00
d. Memberikan bonus kepada anggota lama sebesar Rp 100.000,00
2.14.
Jurnal untuk mencatat keluarnya Tuan Darso dan anggota Firma karena
semua haknya sudah diambil alih oleh Nyonya Retno adalah:
Debit Kredit
a. Hutang Darso Modal Darso
b. Modal Darso Hutang Darso/Kas
c. Piutang Darso Kas
d. Modal Darso Modal Retno
2.15. Metode bonus dapat digunakan pada kasus berikut ini:
a. Ada anggota baru yang masuk, haknya diakui lebih besar daripada setorannya.
b. Ada anggota lama yang keluar, haknya dibayarkan lebih besar daripada saldo modal akhir saat ia keluar.
II. Soal Kasus:
2. 16. Berikut mi adalah Neraca Firma “XYZ” sesaat setelah dibentuk oleh Tuan X, Tuan Y dan Tuan Z
Firma XYZ”
Neraca
Tanggai 1Mel 19X7
c. Ada anggota baru yang masuk, haknya diakui lebih kecil daripada setorannya.
d. Semuajawaban di atas benar.
Kas Rp 175.000,00
Piutang Rp 10.000,00
Persediaan Rp 225.000,00
Aktiva Tetap Rp 450.000,00
Aktiva lain-lain. Rp 80.000,00
Total Aktiva Rp 940.000,00
|
Hutang Dagang Rp 25.000,00
Hutang lain-lain Rp 15.000,00
Modal Tn. X Rp 400.000,00
Modal Tn. Y Rp 200.000,00
Modal Tn. Z Rp 300.000,00
Total Modal & Hut. Rp 940.000,00
|
Transaksi-transaksi yang terjadi setelah Firma tersebut dibentuk adalah sebagai
berikut:
a.
Pada tanggal 5 September 19X7, Tuan A masuk dengan menyetorkan uang
sebesar Rp 300.000,00. Untuk itu Tuan A mendapatkan hak modal sebesar
30% dan total modal yang baru.
b.
Tuan X pada tanggal 1 September mengambil uang sebesar Rp 120.000,00
dan pada tanggal I Nopember menyetorkan uang sebesar Rp 160.000,00.
c. Tuan Y pada tanggal 1 September menyetorkan uang sebesar Rp 100.000,00.
d. Tuan Z pada tanggal 1 September mengambil uang sebesar Rp 40.000,00
e. Laba operasi untuk tahun 19X7 adalah sebesar Rp 240.000,00
f.
Laba-rugi disepakati akan dibagi sama rata setelah dikurangi bunga
sebesar 15% dan modal rata-rata tahunan masing-masing anggota.
Pertanyaan:
1) Hitunglah besarnya saldo modal akhir Tuan X, Y, Z dan Tuan A pada tanggal 31 Desember 19X7.
2) Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba – rugi Firma kepada masing-masing anggota.
2.17. Neraca persekutuan X, Y dan Z pada tangal 1 Januari 1 9X0 menunjukkan rekening modal sebagai berikut:
Modal X = Rp 5.500.000,00
Modal Y = Rp 10.250.000,00
Modal Z = Rp 7.500.000,00
Distribusi laba atau
rugi yang ada dibagi sama besar, tetapi sejak awal tahun operasi 19X1
distribusi laba atau rugi antara X, Y, Z adalah 1,5 : 2,5: 1. Laba tahun
19X0 sebesar Rp 800.000,00 dan tahun 19X1 sebesar Rp 600.000,00. Pada
akhir tahun 19X1 Z mengambil keputusan untuk keluar dan Firma karena
adanya ketidak cocokkan dalam persekutuan.
Sebelum diadakan pembayaran hak kepentingan atau hak modal milik Z, terlebih
dahulu diadakan koreksi atas data-data pembukuan yang ditentukan sebagai berikut:
a. Pendapatan yang masih belum diterima dan biaya yang masih harus dibayar .belum dibukukan, yaitu sebesar:
Tahun 19X0 Tahun 19X1
Pendapatan yang
belum diterima Rp 300.000,00 Rp 275.000,00
Biaya yang belum
dibayar Rp 67.500,00 Rp 90.000,00
b. Biaya
lain-lain sebesar Rp 80.000,00 untuk tahun l9XO dan Rp 75.000,00 untuk
tahun I 9X1, seharusnya dicatat sebagai penambah rekening Mesin dan
Peralatan pabrik. Tarip penyusutan mesin dan peralatan pabrik adalah
sebesar 5% per tahunnya dan disusut berdasarkan metode garis lurus.
c. Persediaan barang dagangan yang biasanya dicatat dengan metode FIFO,
diubah dengan menggunakan metode LIFO. Nilai persediaan atas dasar FIFO dan LIFO untuk tahun 19X1 adalah sebagai berikut:
31 Desember 19X0 31 Desember I19X 1
FIFO LIFO FIFO LIFO
160.000 205.000 190.000 270.000
Diminta:
a. Berapakah besarnya koreksi laba bersih persekutuan untuk tahun 19X0 dari tahun 19X1.
b. Tentukan besarnya hak kepentingan (Modal) Z yang harus dibayarkan pada saat Z keluar.
2.18.
Firma ‘ANTIK yang anggota-anggotanya terdiri dan Asri, Basri, Kadri dan
Titin membagi keuntungan dengan perbandingan 5 : 2: 3 : 5. Posisi
keuangan pada tanggal 1 Januari 19X6 adalah sebagai berikut:
Neraca “ANTIK”
Per 1 Januari 19X6
Kas…………….. Rp 200.000,00 Hutang…………………..Rp 155.000,00
Piutang……… Rp 3 0.000,00 Modal Asri………….Rp 600.000,00
Persediaan…. Rp 600.000,00 Modal Basri…………Rp465 .000,00
Aktiva Tetap. Rp. 870.000,00 Modal Kadri……….. Rp 780.000,00
Aktiva Lain-lain.Rp 650.000,00 Modal Titin…………Rp 350.000,00
Rp 2.350.000,00 Rp2.350.000,00
sumber: S. Arifin,2005, Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan,Yogyakarta : Liberty Yogyakararta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar