Sabtu, 30 November 2013

  DAFTAR LAGU SUPER JUNIOR 2005-2012
 
 
 
 
 
 
 
 
Album Pertama Super Junior (TWINS):
 
1. Miracle
2. Twins [Knock Out]

3. You’re the one

4. Rock This House

5. Chagunchagun (Way for Love)

6. So I

7. Over

8. Keep In Touch

9. L.O.V.E

10. Believe

Album kedua Super Junior (Don't Don):

1. Don't Don
2. Sapphire Blue

3. You're My Endless Love (
말하자면)
4. Marry U
5. A Man in Love
6. Disco Drive
7.  Hate U Love U
8. I am
9. She's Gone
10. The Girl is Mine
11. Mirror
12. Our Love
13. Missin' U
14. Midnight Fantasy
15. Thank You
16. A Man In Love (Remix Vers.)
17. Song For You (Bonus Track)

Album Ketiga Super Junior (Sorry-Sorry) :

1.  SORRY, SORRY
2. Why I like you

3. Let' Not (Suju KRY)

4. Angela

5. RESET

6. MONSTER

7. WHAT IF (Suju KRY ft Sungmin)

8. Heartquake

9. CLUB No.1
10. HAPPY TOGETHER
11. Dead at heart
12. SHINING STAR 

13. She Want it

14. Love Disease

15. Love U More

16. It's You



Album keempat Super Junior (BONAMANA):

1.Bonamana
2. Boom Boom
3. Coagulation (Suju KRY) 
4. Your Eyes (Yesung ft. Kyuhyun)
5. My Only Girl
6. My All Is In You
7. Shake it Up
8. In My Dream (Suju KRY ft Sungmin+Donghae)
9. One Fine Spring Day (Ryeowook) 
10. Good Person
11. Here We Go
12. No Other
13. All My Heart / All My Dream
14. A Short Journey (persembahan dari Kangin sebelum pergi wamil)

Album kelima Super Junior (Mr. SIMPLE):

1. Mr. Simple
2. Opera

3. Be My Girl

4. Walkin’

5. Storm

6. Good Friends

7. Feels Good

8. Memories

9. Sunflower

10. White Christmas

11. Y

12. My Love, My Kiss, My Heart
.
13.
태완미 (太完美:Perfection) (BonusTrack)
14. Superman
15. A-CHA
16. Oops!! ft F(X)
17. Adante
18. A day
  
Daftar lagu yang ada di album ke-6 "Sexy, Free & Single" : 
 
1. Sexy, Free & Single
2. From U
3. Now
4. Rockstar
5. Gulliver
6. Someday
7. Bittersweet
8. Butterfly
9. Daydream
10. A 'Good' Bye
Daftar Lagu Super Junior KRY

1. Let' Not
2. WHAT IF

3. Coagulation

4. In My Dream ( ft Sungmin+Donghae) 

5. Storm

6. The Night Chicago Died

7. The One I Love

8. Stop Walking By

9. Just You

10. Dreaming Hero

11. Fly

12. Memories (ft Sungmin, Donghae, Shindong)

13. My Love, My Kiss, My Heart


Daftar lagu super junior T
  1. ROKKUKO 
  2. FIRST EXPRESS 
  3. DON'T GO AWAY 
  4. 로꾸거!!! (ROKUKO) [Instrumental] 
  5. 첫차 (featuring 방실이) (FIRST EXPRESS) [Instrumental] 
  6. 같은건 없는건가요 (DON'T GO AWAY) [Instrumental]

 

Daftar lagu super junior Happy

1. Cooking Cooking
2. Pajama Party
3. You & I
4. Sunny
5. Good Luck!!


Daftar lagu Super Junior M


Album ME Super Junior M
  1. Charm (Me)
  2. U
  3. At Least There's Still You
  4. You Are My Miracle
  5. Love You Love You
  6. I Hug Myself (In my Arms)
  7. Don't Don
  8. Marry U
  9. My Half (Full of Happiness
  10. Thirst (A Man In Love
  11. This Second (The Moment)
  12. The One

Album Super Girl Super Junior M
1. Super Girl
2. Blue Tomorrow
3. Confession
4. Only U
5. You & Me

Album Perfection Super Junior M
1. Perfection
2. Destiny
3. Love is Sweet
4. Off My Mind
5. True Love
6. My All is In You

Daftar Lagu Super Junior Individual dan Featuring

Daftar Lagu yang dinyanyikan Yesung Super Junior
Nggak tahu deh ini lengkap apa enggak.
  1. Waiting For You 
  2. The First Poem 
  3. It Has To Be You
  4. I Am Behind You
  5. Love Really Hurts
  6. Your Eyes (ft Kyuhyun)
  7. A Person Of Destiny
  8. And I Love You (ft Luna )
  9. My Love By My Side
  10. Waiting
  11. Are You Ready
  12. Doll (ft. Leeteuk) 
  13. Kiss Me
  14. Saranghargge
  15. Love R
  16. PainFully Loving You
  17. For One day
  18. Free To Fly
  19. Snail
  20. Gathering My Tears
  21. Looking At The Picture
  22. I Do
  23. Things I Can’t Do For You
  24. The More I Love
  25. One Man
  26. Even Loved The Pain
  27. I Only Know Love
  28. I’ll Love You
  29. One Day
  30. Loving You
  31. Polaris
  32. I Love You
  33. Even Thought It Hurts
  34. Resignation
  35. A Man
  36. Saranghagi Ddaemooneh ( Ft. Sungmin and Ryeowook)
  37. wind flower
  38. don't say goodbye
  39. The Trap of North Gate

Daftar Lagu yang dinyanyikan Kyuhyun Super Junior:

1. Hope is a Dream that doesn't Sleep
2. Listen... to You
3. Snail
4. That Man
5. If It Was Me
6. Smile
7. Puff the Magic Dragon
8. A Whole New World
9. 7 Years of Love
10. Just for One Day
11. Happy Bubble (ft. Donghae)
Daftar Lagu yang dinyanyikan Ryeowook Super Junior:

1. Smile Again
2. Coagulation
3. Just like now (ft Donghae)
4. Falling in Love With a Friend (ft. Beige)
5. Insomnia (ft. Beige)
6. Wish (ft. Kyuhyun)
7. A shell Necklace (ft Yesung)
8. If You Love More


Lagu member super junior individu lainnya ;

  1. Heechul & Ki Bum (Can It Be Love)
  2. Heechul (Don't Walk Away)
  3. Heechul ft M&D (Close Your Mouth)
  4. Heechul (First Star)
  5. Leeteuk ft Joo (Ice Cream)
  6. Leeteuk ft Krystal (Grumbling)
  7. Leeteuk & Shindong (Please) 
  8. Shindong (Eve Warning)
  9. Donghae (Spokes Man)
  10. Donghae & Kyuhyun (Happy Bubble)
  11. Sungmin (I Akilla You)
  12. Siwon (Motnajyo) 
  13. Ki Bum (Suddenly)

Daftar Lagu lain Super Junior dalam Album Kompilasi :
  1. Red Sun
  2. Dancing Out
  3. Smile
  4. Snow Dream
  5. Tic! Toc!
  6. Full of Happiness
  7. Under the Sea
  8. Only Love
  9. First Snow
  10. Carnival
  11. Success
  12. H.I.T
  13. Let' Go on a Trip

 Lagu lain Super Junior yang wajib di dengerin:

  1. SEOUL (ft SNSD)
  2. Angel (Ost Haru)
  3. Haengbok
  4. Wonder Boy
  5. Victory Korea



SUPER JUNIOR NOVEMBER 2013

 
INFO SUJU SELAMA NOVEMBER 2013
 
 oleh AVRY NUR M

LEETEUK SUPER JUNIOR ( 01 DESEMBER 2013)

Leeteuk `Super Junior`: Terima Kasih ELF Atas Dukungan Kalian

Oleh Avry nur mufidah
Posted:01/12/2013 21:50
Leeteuk `Super Junior`: Terima Kasih ELF Atas Dukungan Kalian
Leeteuk Super Junior (fanpop.com)
Liputan6.com, Seoul : Leeteuk tengah mengikuti wajib militer sejak 30 Oktober 2012. Leeteuk hanya diperbolehkan tampil di publik dalam kegiatan yang berhubungan dengan militer Korea.
Jika tak ada acara, Leeteuk pun dilarang keras muncul di depan khalayak. Leeteuk harus bersikap layaknya tentara sungguhan. Otomatis, banyak penggemar Leeteuk yang merindukan sosok leader Super Junior ini.
Ternyata perasaan itu juga dialami Leeteuk. Pria kelahiran 1983 silam ini kangen dengan penggemarnya. Ia akhirnya menuliskan surat untuk fans. Bahkan, Leeteuk mengaku dirinya sampai meneteskan air mata saat membuat surat ini.
Rupanya, Leeteuk tersentuh dengan perhatian penggemar. Meski tak boleh tampil di publik, Leeteuk masih mendapatkan izin menerima surat dari tempatnya bertugas. Leeteuk kebanjiran suart dari penggemar, dilansir dari Nate, Jumat (28/11/2013).
"Sepertinya sudah lama sekali saya tak menyapa kalian. Setiap hari, saya bekerja keras di sini. Saya tersentuh dengan setiap surat yang kalian bikin. Terima kasih atas dukungan kalian. Tak terasa satu tahun telah saya lalui dalam wamil," tulis Leeteuk.
"Kalian membuat saya kuat dan tak menyerah dengan keaadan. Saat ini, saya hanya menghitung hari. Tak sabar rasanya kembali bertemu kalian, juga rekan-rekan Super Junior."
Masa bakti Leeteuk di wamil hanya tinggal 8 bulan lagi. Leeteuk mengaku kerap kali menandakan kalendernya untuk mengetahui waktu bergulir sengat cepat. Selain itu, Leeteuk pun tak lupa mengucapkan "selamat ulang tahun kepada Super Junior yang telah memasuki usia 8 tahun sejak debutnya di dunia musik."
Leeteuk pun mengungkapkan kerinduanya kepada member Super Junior yang lain. leeteuk berharap agar bisa selalu bersama Super Junior selamanya `memeriahkan` dunia musik.(Des)



Berita Terkait

Shindong `Super Junior` Ingin Kurus Demi Peng


Rabu, 27 November 2013

MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI

Menghitung Harga Pokok Produksi
Oleh avry nur mufidah



        Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.

        Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang  digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan  biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

        Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:




Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1.    Volume produksi masing-masing barang (anggaran produksi)
2.    Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3.    Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4.    Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
       (pembantu)
5.    Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6.    Anagka-angka standar pada masing-masing departemen

Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
1.    Menentukaan harga jual produk
    Informasi taksiran biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.
2.    Memantau realisasi biaya produksi
    Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi. Informasi ini berguna untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3.    Menghiting laba rugi perusahaan
    Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau justru mengakibatkan rugi bruto.
4.    Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
       dalam neraca
    Pada waktu manajemen membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.

Contoh Kasus Menghitung Harga Pokok Produksi:
        CV GM memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:



Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:



Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut:  



Angka standar pada bagian Reparasi:


Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut:


Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:



Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:



Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured) masing-masing barang!


JAWAB!
Langkah 1. Menghitung Tingkat Kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing-masing bagian (baik bagian produksi maupun bagian jasa/pembantu) sebagai berikut:
tingkat tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah:
        Bagian Produksi I    = 7.000 unit barang A
        Bagian Produksi II    = 40.000 DHM
        Bagian Reparasi    = 4.200 DRH

Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:



Langkah 2: Menghitung Tarif BOP
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai berikut:



Keterangan:
1)    Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit
2)    Rp20.000,00 / 40.000 DMH= Rp 0,50 per DMH

Langkah 3. Menghitung Harga Pokok Produksi masing-masing produk.
    Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut:





***

CONTOH SOAL AKUNTANSI FIRMA

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN PEMILIKAN FIRMA

Setelah mempelajari bab 2 mengenai akuntansi untuk perubah pemilikan firma ini, para pembaca diharapkan mampu untuk :
1.      Memahami beberapa alasan yang mendasari terjadinya perubahan pemilikan firma dan jenis perubahan pemilikan firma.
2.      Memahami proses pencatatan dan perhitungan jika terjadi ada anggota baru yang masuk menjadi anggota firma, baik dengan cara membeli hak anggota lama maupun denagan cara menyetorkan uang sebagai investasinya dalam firma.
3.      Memahai proses pencatatan dan perhitungannya jika ada anggota firma yang keluar karena mengundurkan diri atau meninggal dunia.
4.      Memahami penggunaan metode bonus dan atau metode goodwil dalam proses pencatatan perubahan pemilikan firma.




2.1.  Pendahuluan
            Pada saat ini, kehidupan dunia bisnis tidak dapat diramalkan sebelumnya, baik dalam proses pertumbuhan maupun dalam proses penyesuaian dengan kondisi ekonomi. Demikian pula dalam pertumbuhan maupun kehidupan firma yang sudah beroperasi beberapa saat perubahan disini adalah perubahan dalam struktur anggota yang sudah ada kadangkala harus mengalami perubahan. Perubahan disini adalah perubahan dalam struktur kepemilikan, artinya perubahan dalam susunan anggota firma. Perubahan ini bukanlah sesuatu yang biasa dalam kehidupan bisnis sebab hal semacam ini sudah biasa. Hanya saja didalam perusahaan yang berbentuk firma ada perlakuan khusus dalam akuntansinya sebab firma tidak seperti bentuk perusahaan lain (Misal perseroan terbatas) yang setiap saat kepemilikan (yang diwujudkan dengan pemilikan saham) bisa dialihkan kepada orang lain tanpa mengganggu Akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Tetapi dalam firma pemindahan kepemilikan menyebabkan perubahan dalam pembukuan sebab hak anggota yang bersangkutan ( yang tercermin dalam saldo modalnya) akan terpengaruh. Paling tidak ada penggantian nama rekening anggota maupun perubahan dalam rasio pembagian laba-rugi.
            Perubahan pemilikan Firma terjadi karena adanya perubahan  dalam keanggotaan firma. Perubahan keanggotaan Firma dapat terjadi karena adanya anggota baru yang masuk menjadi anggota Firma atau adanya anggota firma yang keluar atau meninggal dunia. Dengan adanya perubahan tersebut, berarti anggota firma sudah berbeda dengan saat pendirian dan akibatnya Firma tersebut sudah berubah pemiliknya sehingga sesuai dengan karakteristik Firma( limited life), secara hukum, firma sudah dianggap bubar walaupun secara ekonomis Firma tersebut masih melanjutkan usahanya.
            Akuntansi perubahan pemilikan Firma akan membahas mengenai 2 (dua) kemungkinan yang menjadi penyebab perubahan pemilikan Firma, Yaitu :
1.      Perubahan pemilikan Firma akibat adanya anggota baru yang masuk.
2.      Perubahan pemilikan Firma akibat adanya anggota yang keluar atau meninggal dunia.
Apabila dibuat skema pembahasan dalam bab ini dapat digambarkan sebagai berikut  :
Akuntansi Untuk perubahan Pemilikan Firma
Perubahan pemilik
karena adanya anggota
baru masuk
Perubahan pemilikan karena ada anggota yang keluar atau meninggal dunia
Anggota baru membeli hak anggota lama
Anggota baru meng
Investasikan  kekayaan
ke dalam Firma
Anggota yang keluar memperoleh  pembayaran sebesar saldo modalnya
Anggota yang keluar
memperoleh pernbayaran berbeda dengan saldo modal nya.
.2.2. Perubahan pemilikan Firma Akibat Adanya Anggota baru yang masuk
            Apabila ada anggota baru yang masuk menjadi anggota Firma, maka pemilik Firma akan mengalami perubahan, demikian pula dalam hal pembagian Laba-Rugi mengalami perubahan pula. Masuknya anggota baru Firma tersebut dapat dilakukan dengan melalui cara-cara sebagai berikut :
a.       Membeli hak anggota lama
b.      Memasukan kekayaan (investasi) kepada Firma.
2.2.1.      Membeli Hak Anggota Lama
Apabila anggota masuk menjadi anggota Firma dengan cara mengganti atau membeli hak anggota lama, maka transaksi jual beli tersebut tidak akan mempengaruhi modal Firma, sebab transaksi jual beli tersebut adalah merupakan transaksi pribadi antara anggota baru dengan anggota lama yang menjual haknya, dalam hal ini Firma hanya mencatat pemindahan modal dari anggota lama kepada anggota baru dan juga mencatat mengenai hak atas laba-rugi anggota baru tersebut. Kemudian untuk prosedur hukumnya, para anggota Firma membuat akte pendirian baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam contoh berikut ini:
Firma “ PQR”
Neraca
31 Maret 19XI
Kas……………………Rp. 4.000.000,00
Piutang Dagang………Rp. 5.000.000,00
Aktiva Tetap……….…Rp.8.000.000,00
Hutang Dagang….Rp. 2.000.000,00
Modal P………….Rp. 4.000.000,00
Modal Q………….Rp. 6.000.000,00
Modal R………….Rp. 5.000.000,00
                      Jumlah = Rp. 17.000.000,00
               Jumlah = Rp. 17.000.000,00
Kasus I :
      Tuan S ingin masuk menjadi anggota Firma dengan cara membeli hak Tuan R dengan sejumlah pembayaran Rp. 7.250.000,00. Jurnal yang dibuat oleh Firma dengan adanya transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Modal Tn. R ……………………… Rp.5.000.000,00
         Modal Tn. S …………………………………..Rp.5.000.000,00
 (mencatat pemindahan hak pemilikan Tuan R ke Tuan S sebesar saldo modal Tuan R)
            Setelah dijual oleh Firma, maka Tn. R sudah tidak mempunyai hak pemilikan lagi terhadap Firma karena hak kepemelikannya sudah dibeli oleh Tn. S mengenai besarnya uang kas yang diserahkan Tn. S untuk membeli hak Tn. R, tidak perlu dicatat oleh Firma sebab transaksi penerimaan Tn. S ke Tn. R adalah urusan pribadi mereka, bukan urusan Firma. Akibatnya pemilik Firma sekarang adalah Tn. P, Tn. Q dan Tn. S. jumlah Modal Firma tidak berubah.
Kasus 2 :
Tuan M ingin masuk menjadi Firma dengan cara membeli ¼ bagian hak Tn. P dan 3/4 bagian hak Tn.  Q. Dengan adanya transaksi ini, maka hak Tn. P akan berkurang ¼ bagian dan hak Tn. Q akan berkurang ¾ bagian.
Jurnal yang dibuat Firma adalah sebagai berikut :
                        Modal Tn.  P …………………     Rp 1.000.000,00
                        Modal Tn. Q …………………      Rp 4.500.000.00
                                    Modal Tn.  M ……………………….    Rp 5.500.000,00
Perhitungan:
-          Modal Tn. P didebet sebesar  = ¼  x Rp 4.000.000,00= Rp 1.000.000,00
-          Modal Tn. Q didebet sebesar = ¾  x Rp 6.000.000,00= Rp 4.500.000.00,00
Denagan masuknya Tn. M menjadi anggota Firma , maka di dalam Firma tidak mengalami perubahan di dalam jumlah modal, hanya saja komposisi modal akan berubah yaitu sebagai berikut:
Nama anggota
Jumlah Modal
Sebelum masuk Tn. M
Sesudah masuk Tn. M
Modal Tn. P
Modal Tn. Q
Modal Tn. R
Modal Tn. M
Rp 4.000.000,00
Rp. 6000.000,00
Rp. 5000.000,00
-
Rp. 3.000.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 5.000.000,00
Rp. 5.500.000,00
Jumlah Modal
Rp. 15.000.000,00
Rp. 15.000.000,00

Setelah anggota baru masuk menjadi anggota, langkah selanjutnya adalah membuat perjanjian pembagian Laba-Rugi Firma. Untuk kasus nomor 1 pada contoh 5 diatas yaitu Tn. S masuk menggantikan hak Tn. R, tidak terjadi masalah tentang pembagian Laba-Rugi, sebab otomatis semua hak Tn. R terhadap Firma akan menjadi hak Tn. S.
            Untuk kasus no 2, terjadi permasalahan terhadap pembagian Laba-Rugi yaitu Tn. M akan memperoleh haknya sesuai dengan hak Tn. P dan Tn. Q yang dibalinya ataukah harus diadakan perjanjian baru. Apabila menggunakan asumsi bahwa Tn. M akan memperoleh hak atas Laba-Rugi Firma sesuai dengan proporsi hak Tn. P dan Tn. Q yang dibelinya, maka tidak lagi terjadi masalah. Misalnya saja perbandingan Laba-Rugi Firma sebelum dan sesudah masuknya Tn. M adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
Hak Atas Laba
Sebelum Masuknya Tn. M
Hak Atas Laba
Sesudah Masuknya Tn. M
Tn. P
Tn. Q
Tn. R
Tn. M
28%
40%
32%
-
21%
10%
32%
   37%*)
Jumlah
100%
100%

*) Hak Tn.M  dihitung sebagai berikut : ( ¼ x 28%) +(3/4 X 40%)= 37%
2.2.2.      Memasukkan Kekayaan ( Investasi) Kepada Firma
Anggota baru dapat menjadi anggota Firma dengan cara Menyetorkan kekayaannya atau memasukkan investasi tersebut ke dalam Firma. Dengan memasukkan investasi tersebut anggota lama Firma akan mengakui hak dan kewajiban anggota baru dan selanjutnya anggota barn tersebut menjadi pemilik firma bersama anggota-anggota lama.
Ada beberapa kemungkinan pencatatan besarnya modal anggota baru yang diakui oleh Firma, yaitu
a. Modal anggota baru dicatat sebesar kekayaan yang disetorkan ke dalam Firma.
b. Modal anggota baru dicatat lebih besar daripada kekayaan yang disetorkan kepada Firma.
C. Modal anggota baru dicatat lebih kecil daripada kekayaan yang disetorkan ke dalam Firma.
d. Modal anggota baru dicatat setelah pembentukan Goodwill kepada anggota lama.
Berikut ini akan dibahas keempat kemungkinan tersebut berikut contoh-contohnya satu persatu.
a. ModalAnggota Baru Dicatat Sebesar Setoran Kekayaannya.
Misalnya sebuah Firma struktur modalnya terdirj dan:
Modal Tn. Dana =       Rp 5.000.000,00 (30%)
Modal Tn. Dino =       Rp 3.500.000,00  (20%)
Modal Tn. Dono =      Rp 6.50.000,00 (50%)
            Tuan Danar masuk menjadi anggota Firma dengan menyetorkan uang sebesar Rp 4.00000 dan diakui haknya sebesar setorannya Jurnal yang dibuat atas masuknya Tn. Danar adalah:
Kas……………… Rp 4.000.000,00
Modal Tn. Danar .. Rp 4.000.000,00
Akibat masuknyaTn. Danar, maka struktur permodalan Firma menjadi:
Modal Tn. Dana   = Rp 5.000.000,00      (30%)
Modal Tn. Dino    = Rp 3.500.000,00      (20%)
Modal Tn. Dono   = Rp 6.500.000,00      (50%)
Modal Tn. Danar= Rp 4.000.000,00        ?
Jumlah = Rp 19.000.000,00         100%
Permasalahan yang timbul adalah berapa hak atas Laba – Rugi Firma milik Tn. Danar? Masalah pembagian laba – rugi mi harus dibuat perjanjian lagi oleh anggota-anggota Firma tersebut. Misalnya saja Tn, Danar diberi hak atas laba Firma sebesar 25%, maka hak atas laba untuk anggota lainya tinggal sebesar 100% – 25% ± 75% dan mi akan. dibagi kepada Tn. Dana, Tn. Dino dan Tn. Dono dengan cara sebagai berikut:
Nama
Anggota
Hak atas Laba-rugi Firma
Sebelum Masuknya Tn. M
Sesudah Masuknya Tn. M
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
30%
20%
50%
-
30% X 75%  =22,50 %
20% X 75%  = 15,00 %
50% X 75%  = 37,50%
                       = 25,00%
Jumlah
            100%
            100%


b. Modal Anggota Baru Dicatat Lebih Besar Daripada Setorannya
Dengan menggunakan contoh pada nomor 1 di atas, Tuan Danar masuk dengan menyetorkan uang sebesar Rp 4000.000,00 dan diakui haknya sebesar 30% dan total modal firma yang baru, maka modal Tuan Danar yang dicatat oleh Firma akan dihitung dengan cara sebagai berikut: .
1. Jumlah modal Firma yang baru adalah sebesar =
Rp 5.000.000,00 +Rp 3.500.000,00 + Rp 6.500.000,00 +
Rp 4.000.000,00 = Rp 19.000.000,00
2. Hak modal Tuan Danar yang diakui Firma adalah sebesar:
30% X Rp 19.000,000,00          = Rp 5.700,00000
Setoran uang Tn. Danar            = Rp 4.000.00000
Kelebihan modal di atas
Setoran                                        =  Rp. 1.7000.000,00
Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata modal Tn. Danar dicatat lebih tinggi daripada setorannya, kelebihan pencatatan modal di atas setorannya dapat diperlakuan menjadi dua jenis perlakuan, yaitu:
1) Kelebihan tersebut dianggap sebagai bonus yang diberikan kepada anggota baru.
2) Kelebihan tersebut dianggap sebagai pembentukan Goodwill untuk anggota baru.
b.1 Pemberian Bonus kepada anggota baru.
Apabila kelebihan modal Tn. Danar di atas setorannya sebesar Rp 1.700.000,00  dianggap sebagai bonus yang diterimanya dan anggota lama, maka modal anggota lain akan berkurang Rp 1.700.000,00 dan ditanggung oleh masing-masing anggota Ian sesuai dengan perbandingan Laba-Rugi dengan perhitungan sebagai berikut:
Tn. Dana =30% X Rp 1.700.000,00  = Rp    510.000,00
Tn. Dino = 20% X Rp 1.700.000,00 = Rp    340,000,00
Tn. Dono =50% X Rp 1.700.000,00 = Rp    850.000,00
Jumlah                Rp. 1.700.000,00
Jurnal yang dibuat untuk mencatat masuknya Tuan Danar adalah:
Kas…………………Rp 4.000.000,00
Modal Tn. Dana…..Rp 510.000,00
Modal Tn. Dino……Rp 340.000,00
Modal Tn. Dono…..Rp 850.000,00
Modal Tn. Danar…………….Rp 5.700.000,09
Dengan adanya bonus untuk Tn. Danar, maka komposisi modal Firma beserta perbandingan Laba-Rugi akan tampak sebagai berikut:
Nama
Anggota
Jumlah Modal
Hak atas Laba Rugi Firma
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
Rp 5.000.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 6.500.000,00
-
Rp  4.490.000,00
Rp   3.160.000,00
Rp    5.650.000.00
 Rp   5.700.000.00
30%
20%
50%

30% X 70% = 21%
20% X 70% = 14%
50% X 70% = 35%
                       30%
   Jumlah
Rp. 15.000.000,00
Rp. 19.000.000,00
100%
                    100%
b.2. Pembentukan Goodwill untuk Anggota Baru
Apabila kelebihan modal Tn. Danar diatas setorannya sebesar Rp 1.700.000,00 dianggap sebagai pembentukan Goodwill untuk Firma, maka Goodwill akan dicatat sebesar Rp 1.700.000,00 sedangkan modal anggota-anggota lama tidak berubah sehingga jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pembentukan Goodwill dan masuknya Tn. Danar adalah sebagai berikut:
Kas …………….. Rp 4.000.000,00
Goodwill………..Rp 1.700.000,00
Modal Tuan Danar………………. Rp 5.700.000,00
Modal anggota lama tidak dikurangi jumlahnya, oleh karena itulah dibentuk Goodwill. Dengan adanya pembentukan Goodwill tersebut, komposisi modal masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
Jumlah Modal
Hak atas Laba Rugi Firma
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Tn. Dana
Tn. Dino
Tn. Dono
Tn. Danar
Rp 5.000.000,00
Rp 3.500.000,00
Rp 6.500.000,00
-
Rp  5.090.000,00
Rp   3.500.000,00
Rp    6.500.000.00
   Rp   5.700.000.00
30%
20%
50%

30% X 70% = 21%
20% X 70% = 14%
50% X 70% = 35%
                        30%
Jumlah
Rp. 15.000.000,00
Rp. 20.700.000,00
100%
100%

c. Modal Anggota Baru Dicatat Lebih Kecil Daripada Setorannya
Misalnya sebuah Firma mempunyai komposisi modal sebagai berikut:
Nama Anggota
Jumlah Modal
Hak atas Laba-Rugi
Tuan Aries
Ny. Nita
Rp 10.500.00000
Rp 12.00000000
40%
60%
Jumlah
Rp. 22.500.000,00
100%
Untuk memperluas usahanya, Tn. Aries dan Ny. Nita setuju untuk mengajak Tn. Rifani sebagai anggota Firma yang baru. Untuk itu Tn. Rifani diharuskan membayar uang tunai sebesar Rp 7.500.000,00 dan untuk itu haknya diakui sebesar 23% dan modal yang baru.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung dahulu berapakah jumlah modal Tn. Rifani yang dicatat dalam Firma dengan cara sebagai berikut:
Jumlah modal Firma yang baru adalah Rp 30.000.000,00 yang terdiri dan Rp 10.500.000,00 + Rp 12.000.000,00 + Rp 7.500.000,00
Hak modal Tn. Rifani 23% X Rp 30.000.000,00 = Rp 6.900.000,00
Setoran Tn. Rifani…………… …………………= Rp 7.500.000,00
Kelebihan setoran di atas modal…………………= Rp 600.000,00
Dengan adanya perhitungan tersebut, hak modal Tn. Rifani dicatat lebih kecil daripada setorannya sebesar Rp 600.000,00. Kekurangan pencatatan modal dan setorannya itu dapat dianggap sebagai pemberian bonus dan anggota baru kepada anggota lama atau pembentukan bonus untuk anggota lama.
Apabila modal Tn. Rifani (anggota baru) dicatat lebih kecil daripada setorannya sebesar Rp 600.000,00 tersebut dianggap sebagai pemberian bonus kepada anggota lama, maka akibatnya modal anggota lama akan bertambah masing-masing sebesar:
-Tn. Aries = 40% X Rp 600.000,00   = Rp 240.000,00
- Ny. Niti  = 60% X Rp 600.000,00 = Rp 360.000,00
Jumlah             = Rp 600.000,00



Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pemberian bonus kepada anggota lama dan masuknya Tn. Rifani adalah sebagai berikut:
Kas Rp……………… 7.500.000,00
Modal Tn. Rifani……………… ..Rp 6.900.000,00
Modal Tn. Aries …………………Rp 240.000,00
Modal Ny. Nita………………….. Rp 360.000,00
Dengan masuknya Tn. Rifani, komposisi modal dan hak atas laba – rugi masing-masing anggota tampak sebagai berikut:
Nama
Anggota
Jumlah Modal
Hak atas Laba Rugi Firma
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Tn. Aries
Tn. Nita
Tn. Rifani
Rp 10.500.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 10.740.00000
Rp 12.360.000,00
Rp 6.900.000,00
40%
60%

40% X 77% = 30,8%
20% X 77% = 46,2%
                      23%
  Jumlah
Rp. 22.500.000,00
Rp.30.000.000,00
100%
100%
d. Modal Anggota Baru Dicatat Setelah Pembentukan Goodwill Untuk Anggota Lama
Dengan menggunakan contoh Firma Tn. Aries dan Ny. Nita di atas apabila setoran Tn. Rifani sebesar Rp 7.500.000,00 tersebut dianggap sebagai 23% dan total modal, maka total modal persekutuan yang baru adalah sebagai berikut:
Modal firma yang sesungguhnya = Rp 30.000.000,00
Goodwill yang harus dibentuk     = Rp 2.608.700,00
Selanjutnya Goodwill sebesar Rp 2.608.700,00 tersebut dibagi kepada anggota lama dengan perhitungan sebagai berikut:
-Tn. Aries = 40% X Rp 2.608.700,00 = Rp 1.043.480,00
- Ny. Nita = 60% X Rp 2.608.700,00 = Rp 1.565.220,00
                                   Jumlah =Rp2.608.700,00
Jurnal yang harus dibuat ada 2 macam, yaitu:
I) Jurnal untuk mencatat pembentukan Goodwill:
Goodwill…………….Rp 2.608.700,00
Modal Tn. Aries………… Rp 1.043.480,00
Modal Ny. Nita…………. Rp 1.565.220,00
2) Jurnal untuk mencatat masuknya Tn. Rifani:
Kas Rp 7.500.000,00
Modal Tn. Rifani …. Rp 7.500.000,00
Dengan adanya pembentukan Goodwill untuk anggota lama dan masuknya Tuan Rifani sebagai anggota baru, komposisi modal Firma adalah sebagai berikut:
Nama
Anggota
Jumlah Modal
Hak atas Laba Rugi Firma
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Sebelum Tuan Danar Masuk
SesudahTuan Danar Masuk
Tn. Aries
Tn. Nita
Tn. Rifani
Rp 10.500.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 11.543.480,00
Rp 13.565.220,00
   Rp   7.500.000,00
40%
60%

40% X 77% = 30,8%
20% X 77% = 46,2%
                        23%
  Jumlah
Rp. 22.500.000,00
   Rp.32.608.700,00
100%
100%
2.3. Perubahan Pemilikan Firma Karena Adanya Anggota Yang Keluar
Apabila ada salah satu atau lebih anggota Firma keluar dan keanggotaan Firma, maka anggota tersebut akan menyelesaikan masalah keuangan atau kekayaannya yang masih tertanam di dalam Firma. Demikian pula halnya apabila ada anggota yang meninggal dunia.
Pada umumnya anggota yang keluar akan memperoleh hak kekayaannya sebesar yang tercatat di dalam modal Firma. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah keuangan anggota yang keluar atau meninggal dunia. Kemungkinan-kemungkinan tersebut adalah:
a. Anggota Firma yang keluar memperoleh hak sebesar saldo modalnya.
b. Anggota yang keluar memperoleh hak lebih besar clanipada saldo modalnya.
c. Anggota Firma yang keluar memperoleh hak lebih kecil daripada saldo modalnya.
2.3.1. Anggota Firma yang Keluar Memperoleh Hak Sebesar Saldo Modalnya
Apabila ada anggota Firma yang keluar dan akan memperoleh haknya sebesar saldo modalnya, maka terlebih dahulu harus dihitung saldo modal akhir anggota tersebut setelah disesuaikan dengan laba atau rugi sampai dengan saat anggota tersebut keluar. Yang dimaksud dengan saldo modal disini adalah saldo modal akhir.
                   Contoh:
Firma KLMN membagi Laba – Rugi kepada anggotanya setelah dikurangi gaji dengan perbandingan 3 :4: 1: 2. Pada tanggal 1 Agustus 19B, para anggota telah menyetujui Tn. M keluar dan keanggotaan Firma. Pada saat itu struktur modal Firma dan tarip gaji bulanan adalah sebagai berikut:
Nama Anggota
Jumlah Modal
per 1 Januari 19B
Gaji Bulanan
Than K
Tuan L
Tuan M
Tuan N
Rp   6.000.000,00
Rp   7.500.000,00
Rp   3.400.000,00
Rp   5.800.000,00
Rp   200.000,00
Rp   350.000,00
Rp   275.000,00
Rp   300.000,00
Jumlah
 Rp 22.700.000,00

Diketahui pula bahwa laba Firma sampai dengan tanggal 1  Agustus I 9B adalah sebesar Rp 22.875.000,00.
Berdasarkan contoh diatas, terlebih dahulu harus dihitung saldo modal akhir masing-masing anggota dengan cara sebagai berikut:

KETERANGAN

TUAN K

TUAN L

TUAN M

TUAN N

JUMLAH
1.         Gaji 1/1 – 1/8 19B
           (7 Bulan) ………….

1.400.000,00

2.450.000,00

1.925.000,00

2.100.000,00

7.875.000,00
2.         Laba = 22.875.000,00
Gaji = 7.875.000,00

Sisa = 15.000.000,00

Dibagi dengan rasio = 3:4:1:2
dengan perhitungan sebagai
berikut :

















           K = 3/10 X 15.000.000,00
4.500.000,00










           L = 4/10 X 15.000.000,00

6.000.000,00









           M = 1/10 X 15.000.000,00


1.500.000,00








           N = 2/10 X 15.000.000,00



3.000.000,00







           Jumlah




15.000.000,00






3.         Saldo Modal Awal
           Per 1 Januari 19B ……………

6.000.000,00

7.500.000,00

3.400.000,00

5.800.000,00

22.700.000,00






           Saldo Modal Akhir    
           Per 1 Agustus 19B……………

11.900.000,00

15.950.000,00

6.825.000,00

10.900.000,00

45.575.000,00






Berdasarkan perhitungan di atas, jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pengakuan hak Tn. M pada saat keluar:
Modal Tn. M ………………..Rp 6.825.000,00
Hutang pada Tn. M…………………Rp 6.825.000,00
Apabila keluarnya Tn. M langsung dilunasi/dibayar oleh Firma:
Modal Tn. M……………….. Rp 6.825.000,00
Kas …………………………….Rp 6.825.000,00
- Dengan keluarnya Tn. M komposisi modal Firma tampak sebagai berikut:
Tn. K
Tn. L
Tn. M
Tn. N
Jumlah
Sebelum
Tn. M keluar
Rp 11.900.000,00
Rp 15.950.000,00
Rp   6.825.000,00
Rp 10.900.000,00
Rp 45.575.000,00
Sesudah
Tn. M keluar
Rp 11.900.000,00
Rp 15.950.000,00
-
Rp 11.900.000,00
Rp 45.575.000,00
2.3.2. Anggota Firma yang Keluar Memperoleh Hak Lebih Besar Daripada Saldo Modalnya
Apabila anggota yang keluar haknya diberikan lebih besar daripada saldo modal akhirnya, maka ada dua kemungkinan perlakuan akuntansi yang timbul, yaitu:
1) Kelebihan pembayaran di atas saldo modalnya tersebut dianggap seba.gai pemberian bonus kepada anggota yang keluar. Dengan menggunakan contoh Firma KLMN di atas (pada bahasan a), misalnya saja hak Tn. M yang keluar disetujui oleh anggota yang lain sebesar Rp 7.725.000,00, maka kelebihan pembayarannya adalah:
Hak Tn. M yang diakui    = Rp 7.725.000,00
Saldo modal akhir Tn. M = Rp 6.825.000,00

Bonus untuk Tn. M = Rp 9.000.000,00
Bonus sebesar Rp 9.000.000,00 ini akan ditanggung oleh anggota-anggota yang tinggal dengan rasio 3 : 4 : 2 dengan perhitungan sebagai berikut:
Tn. K = 3/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 3000.000,00
Tn. L = 4/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 4000.000,00
Tn. N = 2/9 X Rp 9.000.000,00 = Rp 2000.000,00
                                    Jumlah = Rp 9.000.000,00
Jurnal untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. K Rp 300.000,00
Modal Tn. L Rp 400.000,00
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Modal Tn. N Rp 200.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
2) Kelebihan pembayaran di atas saldo modalnya diangggap sebagai pembentukan Goodwill sebab anggota-anggota yang tinggal tidak mau saldonya dikurangi. Dengan menggunakan contoh di atas, kelebihan pembayaran kepada Tn. M sebesar Rp 900.000,00 dianggap sebagai pembentukan Goodwill yang dapat dibagi menjadi:
a. Pembentukan Goodwill hanya untuk anggota yang keluar, jurnal yang harus dibuat adalah:
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Goodwill Rp 9.000.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
b. Pembentukan Goodwill untuk seluruh anggota Firma.
Dalam hal ini, kelebihan Rp 900.000,00 yang dibayarkan kepada anggota keluar adalah merupakan 10% dan keseluruhan Goodwill (sebab perbandingan laba-rugi 3 : 4: I : 2). Total Goodwill yang dibentuk adalah:
Goodwill sebesar Rp 9.000.000,00 tersebut akan dibagi kepada para anggota sebagai berikut:
Modal Tn. K    = 3/10 X Rp 9.000.000,00      = Rp 2.700.000,00
Modal Tn. L    = 4/10 X Rp 9.000.000,00      = Rp 3.600.000,00
Modal Tn. M   = 1/10 X Rp 9.000.000,00      = Rp 900.000,00
Modal Tn. N    = 2/10X  Rp 9.000.000,00      = Rp 1.800.000,00
Jumlah             = Rp 9.000.000,00
Jurnal pembentukan Goodwill untuk seluruh anggota adalah sebagai berikut:
Goodwill     Rp 9.000.000,00
Modal Tn. K                     = Rp 2.700.000,00
Modal Tn. L                     = Rp 3.600.000,00
Modal Tn. M                    = Rp 900.000,00
Modal Tn. N                     = Rp 1.800.000,00
Jurnal untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. M               Rp 7.725.000,00
Hutang pada Tn. M atau Kas Rp 7.725.000,00
2.3.3. Anggota Firma Yang Keluar memperoleh hak lebih kecil daripada saldo modalnya
Apabila anggota yang keluar haknya diberikan lebih kecil daripada saldo modal akhirnya, maka ada dua perlakuan akuntansi, yaitu:
1. Selisih antara hak dan saldo modal akhirnya dianggap sebagai pemberian bonus kepada anggota yang ditinggalkan.
2. Selisih antara hak dan saldo modal akhirnya dianggap sebagai pembentukan Goodwill.
Dengan menggunakan contoh dimuka, misalnya saja Tn. M yang keluar bersedia dibayar atau dinilai hak modalnya sebesar Rp 6.195.000,00 sedangkan saldo modal akhirnya sebesar Rp 6.825.000,00. Akibatnya selisih antara hak dan saldo modal akhir Tn. M adalah sebesar: Rp 6.825.000,00 – Rp 6.195.000,00 = Rp 630.000,00
I) Dengan anggapan selisih Rp 630.000,00 tersebut dianggap sebagai pemberian bonus untuk anggota yang tinggal, maka jurnalnya
Modal Tn. M Rp 6.825.000,00
Modal Tn. K    Rp 210.000,00
Modal Tn. L    Rp 280.000,00
Modal Tn. N    Rp 140.000,00
Hutang pada Tn. M (Kas) Rp 6.195.000,00
Perhitungan pembagian bonus:
Tn K    = 3/9 X Rp 630.000,00           = Rp 210.000,00
Tn L     = 4/9 X Rp 630.000,00           = Rp 280.000,00
 Tn. N  = 2/9 X Rp 630.000,00           = Rp 140.000,00
Jumlah = Rp 630.000,00
Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat keluarnya Tn. M adalah:
Modal Tn. K                Rp 1.890.000,00
Modal Tn. L                Rp 2.520.000,00
Modal Tn. N                Rp 1.260.000,00
Modal Tn. M               Rp 6.825.000,00 (tambah goodwill 630.000)
Goodwill                     Rp 6.300.000,00
Hutang Tn. M (kas)      Rp 6.195.000,00
Catatan :
Goodwill negatif artinya adanya pengurangan terhadap Goodwill Firma yang sudah terbentuk sebelumnya. Jadi metode pembentukan Goodwill pada anggota Firma yang keluar haknya dicatat lebih kecil daripada setorannya hanya dapat digunakan dilakukan apabila sudah ada Goodwill yang sudah terbentuk sebelumnya pada buku Firma.
2.4 Rangkuman
1. Perubahan pemilikan Firma dapat terjadi apabila ada anggota baru yang masuk menjadi anggota atau dapat pula terjadi apabila ada anggota yang keluar. Dengan adanya perubahan pemilikan berarti secara hukum Firma tersebut dinyatakan sudah bubar, tetapi secara ekonomis Firma masih berjalan, hanya saja hams diadakan perubahan dalam akta pendirian agar baik secara hukum maupun secara ekonomis masih dinyatakan hidup/berlangsung terus.
2. Dalam kasus adanya anggota baru, yang masuk sebagai anggota Firma, terdapat empat kemungkinan pencatatan besarnya modal anggota baru, yaitu modal anggota bani dicatat:
(1) Sebesar kekayaan yang disetorkan.
(2) Lebih besar daripada kekayaan yang disetorkan, dan (3) Lebih kecil daripada kekayaan yang disetorkan.
(4) Setelah pembentukan Goodwill untuk anggota lama.
3. Dalam kasus adanya anggota yang keluar atau meninggal dunia terdapat tiga kemungkinan pencatatan, yaitu anggota yang keluar atau meninggal akan memperoleh haknya:
(1) Sebesar saldo modal akhirnya
(2) Lebih besar daripada saldo modal akhirnya dan
(3) Lebih kecil daripada saldo modal akhirnya.
4. Metode goodwill bisa digunakan dalam kasus perubahan pemilikan firma, tetapi bila terjadi goodwill negatif, maka metode tersebut tidak boleh digunakan kecuali sebelumnya firma sudah memiliki goodwill yang bersaldo positif.
LATIHAN SOAL BAB 2
I. Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Tepat
2.1. Apabila seorang sekutu baru masuk sebagai anggota Firma dengan disertai pembentukan goodwill untuk sekutu lama hal tersebut akan mengakibatkan
a. Modal sekutu lama bertambah
b. Modal sekutu lama tetap
c. Modal sekutu baru bertambah
d. Modal sekutu baru berkurang.
2.2. Dyah dan Ratna mendirikan persekutuan. Apabila suatu saat Ratna mengundurkan din, maka jurnal yang harus dibuat adalah:
              Debet                                       Kredit
a. Kas Piutang                           Modal Ratna
b. Modal Ratna                         Kas/Hutang pada Ratna
c. Modal Ratna                         Modal Dyah
d. Piutang Ratna                       Kas
2.3.  Jumlah modal anggota lama Rp 960.000,00 Tuan Fahmy ingin inasuk dengan menyerahkan uang sejumlah Rp 300.000,00 dan mendapatkan seperlima bagian dan modal persekutuan yang baru. Modal persekutuan yang disepakati setelah masuknya Tuan Fahmy adalah sebesar Rp 1.200.000,00. Dengan masuknya Tuan Fahmy akan terjadi:
a. Anggota lama menerima bonus dan goodwill sebesar Rp 60.000,00
b. Anggota lama menerima bonus dan goodwill sebesar Rp 20.000,00
c. Anggota lama menerima bonus Rp 60.000,00 dan goodwill Rp 40,000,00
d. Anggota baru menerima bonus Rp 60.000,00 dan goodwill sebesar Rp    40.000,00
2.4.  X dan Y adalah anggota-anggota Firma yang mempunyai rasio pembagian laba rugi 2 1 dan saldo modalnya masing-masing sebesar Rp 80.000.000,00 dan Rp 60.000.000,00. Jika P masuk sebagai anggota baru dengan membeli setengah bagian hak X dengan harga Rp 55.000.000,00; berapakah saldo modal P yang dicatat dalam buku Firma:
a. Rp 55.000.000,00                      b. Rp 40.000.000,00
c. Rp 25.000.000,00                      d. Rp 70.000.000,00
2.5. Tono dan Marjo adalah anggota Firma yang mempunyai saldo modal masing-maasing Rp 50.000.000,00 dan Rp 60.000.000,00. Mereka setuju untuk menerima Jono sebagai anggota barn dengan syarat Jono harus menyetorkan aktiva sebesar Rp 65,000.000,00 untuk memperoleh sepertiga hak dalam modal Firma dan pembagian laba-rugi Firma. Jika metode goodwill yang digunakan untuk mencatat masuknya Jono, manakah pernyataan di bawah mi yang benar:
a. Modal Jono sebesar Rp 58.333.000,00
b. Modal Marjo sebesar Rp 70.000.000,00
c. Jumlah Modal Firma menjadi Rp 175.000.000,00
d. Timbul goodwill sebesar Rp 15.000.000,00
2.6. Risa mengundurkan din dan keanggotaan Firma dengan menerima uang sebesar Rp 45.000.000,00 sedangkan saldo modalnya menunjukkan jumlah Rp 36.000.000,00. Pada saat Risa mengundurkan diri, total modal Firma adalah Rp 150.000.000,00 dan hak Risa dalam pembagian laba-rugi Firma adalah 30%. Apabila anggota-anggota yang lain memutuskan untuk menilai kembali aktiva Firma saat Risa mengundurkan diri maka:
a. Timbul goodwill sebesar Rp 5.000.000,00
b. Timbul goodwill sebesar Rp 30.000.000,00
c. Kekayaan Firma dikurangi sebesar Rp 9.000.000,00
d. Total kekayaan Firma setelah Risa mengundurkan did sebesar Rp 105.000.000,00
2.7. Neraca dan Firma ‘FJP” pada tanggal 31 Desember 19X6 beserta perbandingan pembagian laba – rugi adalah sebagai berikut:
         Kas                    Rp 2.400.000,00         Modal F(30%) Rp 2.000.000,00
Aktiva lain-lain Rp 3.600.000,00          Modal 3(30%) Rp 1.700.000,00
Modal P(40%) Rp 2.300.000,00
              Total Rp 6.000.000,00        Total               Rp 6.000.000,00

J keluar dari keanggotaan Firma dan memperoleh pembayaran seluruh haknya sebesar Rp 2.000.000,00 tunai. Bila metode goodwill digunakan untuk mencatat keluarnya 3, maka jumlah aktiva Firma setelah I keluar adalah:
a. Rp 5.666.700,00
b. Rp 4.300.000,00
c. Rp 5.000.000,00
d. Rp 4.000.000,00
2.8. Saldo modal dan Darno dan Erwan pada tanggal 30 Juni beserta pembagian laba – ruginya adalah sebagai berikut:
- Modal Darno, 60% ………………Rp 4.200.000,00
- Modal Erwan, 40%…….,………….. Rp 3.800.000,00
Para anggota tersebut setuju untuk menerima Firdaus sebagai anggota baru dengan hak 25% dan modal dan pembagian laba – rugi dan diharuskan menyetorkan uang Rp 4.000.000,00. Apabila aktiva Firma dinilai kembali setelah masuknya Firdaus, saldo modal Darno setelah Firdaus masuk adalah sebesar:
a. Rp 4.200.000,00                    c. Rp 4.800.000,00
b. Rp 5.400.000,00                    d. Rp 6.600.000,00
2.9. Pada tanggal 31 Desember 19X5, Ratna dan Sinta mempunyai saldo modal masing-masing sebesar Rp 4.000.000,00 dan Rp 2.000.000,00 dan raslo pembagian laba-rugi adalah 2 : 1. Pada tanggal tersebut Prafinta masuk sebagai anggota baru dengan menyetorkan uang tunai sebesar Rp 1.700.000,00 untuk 1/5 bagian dan modal dan pembagian laba-rugi.
Dengan anggapan tidak ada goodwill yang timbul, maka besarnya saldo modal Prafinta yang dicatat Firma adalah:
a. Rp 1.200.000,00
b. Rp 1.500.000,00
c. Rp 1.540.000,00
d. Rp 1.700.000,00
2.10. Jika ada anggota baru masuk sebagai sekutu Firma dan semua anggota setuju adanya pembentukan goodwill untuk anggota barn, maka ha! tersebut akan mengakibatkan:
a. Modal sekutu barn berkurang
b. Modal sekutu barn bertambah
c. Modal sekutu lama berkurang
d. Modal sekutu lama bertambah.
2.11. Jika A adalah jumlah modal Firma sebelum masuknya anggota baru, B adalah jumlah modal Firma setelah masuk.nya anggota baru, C adalah jumlah uang yang disetorkan oleh anggota baru, dan D adalah jumlah modal anggota baru setelah diterima, maka persamaan berikut ini manakah yang benar:
a. Bonus diberikan kepada anggota barn jika B = A + C dan D < C.
b. Goodwill untuk anggota lama jika B > (A + C) dan D = C.
c. Goodwill untuk anggota baru B <(A + C) dan D <C.
d. Tidak ada bonus atau goodwill jika B = A – C dan D > C.
2.12. Pemberian bonus atau goodwill kepada anggota yang mengundurkan diri dapat dilakukan bila:
a. Perusahaan mempunyai likuiditas yang tinggi pada saat pengunduran diri anggota.
b. Perusahaan mendapatkan laba yang besar sehingga berani membayar lebih tinggi.
c. Anggota yang mengundurkan din mempunyai hak atas modal dan pembagian laba-rugi yang lebih tinggi daripada anggota yang lain.
d. Penilaian kembali aktiva Firma lebih tinggi daripada nilai bukunya.
2.13.Apabila Nyonya Subangun menanamkan modal sebesar Rp 400.000,00 untuk memperoleh seperempat bagian dan jumlah modal Firma yang mempunyai total Rp 2.000.000,00 maka dalam hal mi Nyonya Subangun akan:
a. Menerima bonus dan anggota lama sebesar Rp 100.000,00
b. Memberikan goodwill kepada anggota lama sebesar Rp 400.000,00.
c. Menerima bonus dan anggota lama sebesar Rp 400.000,00
d. Memberikan bonus kepada anggota lama sebesar Rp 100.000,00
2.14. Jurnal untuk mencatat keluarnya Tuan Darso dan anggota Firma karena semua haknya sudah diambil alih oleh Nyonya Retno adalah:
         Debit                                          Kredit
         a. Hutang Darso                                    Modal Darso
b. Modal Darso                          Hutang Darso/Kas
c. Piutang Darso                        Kas
d. Modal Darso                         Modal Retno
2.15. Metode bonus dapat digunakan pada kasus berikut ini:
a. Ada anggota baru yang masuk, haknya diakui lebih besar daripada setorannya.
b. Ada anggota lama yang keluar, haknya dibayarkan lebih besar daripada saldo modal akhir saat ia keluar.
II. Soal Kasus:
2. 16. Berikut mi adalah Neraca Firma “XYZ” sesaat setelah dibentuk oleh Tuan X, Tuan Y dan Tuan Z
Firma XYZ”
Neraca
Tanggai 1Mel 19X7
c. Ada anggota baru yang masuk, haknya diakui lebih kecil daripada setorannya.
d. Semuajawaban di atas benar.
Kas                              Rp 175.000,00
Piutang                        Rp  10.000,00
Persediaan                   Rp 225.000,00
Aktiva Tetap               Rp 450.000,00
Aktiva lain-lain.          Rp 80.000,00
Total Aktiva                Rp 940.000,00
Hutang Dagang           Rp   25.000,00
Hutang lain-lain          Rp   15.000,00
Modal Tn. X               Rp 400.000,00
Modal Tn. Y               Rp 200.000,00
Modal Tn. Z                Rp 300.000,00
Total Modal & Hut.    Rp 940.000,00
Transaksi-transaksi yang terjadi setelah Firma tersebut dibentuk adalah sebagai
berikut:
a. Pada tanggal 5 September 19X7, Tuan A masuk dengan menyetorkan uang sebesar Rp 300.000,00. Untuk itu Tuan A mendapatkan hak modal sebesar 30% dan total modal yang baru.
b. Tuan X pada tanggal 1 September mengambil uang sebesar Rp 120.000,00 dan pada tanggal I Nopember menyetorkan uang sebesar Rp 160.000,00.
c. Tuan Y pada tanggal 1 September menyetorkan uang sebesar Rp 100.000,00.
d. Tuan Z pada tanggal 1 September mengambil uang sebesar Rp 40.000,00
e. Laba operasi untuk tahun 19X7 adalah sebesar Rp 240.000,00
f. Laba-rugi disepakati akan dibagi sama rata setelah dikurangi bunga sebesar 15% dan modal rata-rata tahunan masing-masing anggota.
Pertanyaan:
1) Hitunglah besarnya saldo modal akhir Tuan X, Y, Z dan Tuan A pada tanggal 31 Desember 19X7.
2) Buatlah jurnal untuk mencatat pembagian laba – rugi Firma kepada masing-masing anggota.
2.17. Neraca persekutuan X, Y dan Z pada tangal 1 Januari 1 9X0 menunjukkan rekening modal sebagai berikut:
Modal X = Rp 5.500.000,00
Modal Y = Rp 10.250.000,00
Modal Z = Rp 7.500.000,00
Distribusi laba atau rugi yang ada dibagi sama besar, tetapi sejak awal tahun operasi 19X1 distribusi laba atau rugi antara X, Y, Z adalah 1,5 : 2,5: 1. Laba tahun 19X0 sebesar Rp 800.000,00 dan tahun 19X1 sebesar Rp 600.000,00. Pada akhir tahun 19X1 Z mengambil keputusan untuk keluar dan Firma karena adanya ketidak cocokkan dalam persekutuan.
Sebelum diadakan pembayaran hak kepentingan atau hak modal milik Z, terlebih
dahulu diadakan koreksi atas data-data pembukuan yang ditentukan sebagai berikut:
a.       Pendapatan yang masih belum diterima dan biaya yang masih harus dibayar .belum dibukukan, yaitu sebesar:
Tahun 19X0                            Tahun 19X1
Pendapatan yang
belum diterima          Rp 300.000,00                        Rp 275.000,00
Biaya yang belum
dibayar                      Rp 67.500,00                          Rp 90.000,00
b.      Biaya lain-lain sebesar Rp 80.000,00 untuk tahun l9XO dan Rp 75.000,00 untuk tahun I 9X1, seharusnya dicatat sebagai penambah rekening Mesin dan Peralatan pabrik. Tarip penyusutan mesin dan peralatan pabrik adalah sebesar 5% per tahunnya dan disusut berdasarkan metode garis lurus.
c.       Persediaan barang dagangan yang biasanya dicatat dengan metode FIFO,
diubah dengan menggunakan metode LIFO. Nilai persediaan atas dasar FIFO dan LIFO untuk tahun 19X1 adalah sebagai berikut:
31 Desember 19X0                          31 Desember I19X 1
   FIFO                         LIFO                                     FIFO             LIFO
160.000        205.000                       190.000           270.000
Diminta:
a. Berapakah besarnya koreksi laba bersih persekutuan untuk tahun 19X0 dari tahun 19X1.
b. Tentukan besarnya hak kepentingan (Modal) Z yang harus dibayarkan pada saat Z keluar.
2.18. Firma ‘ANTIK yang anggota-anggotanya terdiri dan Asri, Basri, Kadri dan Titin membagi keuntungan dengan perbandingan 5 : 2: 3 : 5. Posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 19X6 adalah sebagai berikut:
Neraca “ANTIK”
Per 1 Januari 19X6
Kas……………..   Rp 200.000,00            Hutang…………………..Rp 155.000,00
Piutang………   Rp 3 0.000,00                         Modal Asri………….Rp 600.000,00
Persediaan….    Rp 600.000,00            Modal Basri…………Rp465 .000,00
Aktiva Tetap.    Rp. 870.000,00           Modal Kadri……….. Rp 780.000,00
Aktiva Lain-lain.Rp 650.000,00           Modal Titin…………Rp 350.000,00
Rp 2.350.000,00                                           Rp2.350.000,00
sumber: S. Arifin,2005, Pokok-pokok Akuntansi Lanjutan,Yogyakarta : Liberty Yogyakararta